News

10 Kecelakaan Pesawat Paling ‘Ngeri’ dalam Sejarah Penerbangan Dunia

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jatuhnya Lion Air JT-610 di rute Jakarta-Pangkal Pinang di perairan Karawang pada Senin 29 Oktober 2018 lalu telah menambah catatan kelam penerbangan Indonesia dan dunia.

Apalagi, tragedi nahas ini telah merenggut nyawa yang tak sedikit, yakni 189 orang termasuk pilot, kru pesawat dan penumpang.

Mengutip telegraph.co.uk, selain Lion Air JT-610, berikut adalah 10 kecelakaan pesawat paling mengerikan sepanjang sejarah penerbangan di dunia, diurut dari yang terparah:

1. Tenerife Airport Disaster, 27 Maret 1977

Dua pesawat jenis Boeing 747 milik KLM dan Pan Am bertabrakan dahsyat di landasan pacu berkabut di Bandara Los Rodeos Spanyol hingga menghilangkan nyawa 583 orang.

Seharusnya, dua pesawat tersebut tidak berada di Los Rodeos karena telah di alihkan dari Las Palmas. Lalu, tabrakan terjadi ketika pesawat KLM berusaha lepas landas tanpa izin, sementara pesawat Pan Am masih meluncur di landasan yang sama.

Kesalahan terjadi karena komunikasi yang buruk dan kebingungan mengenai kontak radio. Apalagi pilot Pan Am terbukti panik saat melihat keberadaan pesawat KLM di landasan pacu. Tidak ada yang selamat di penerbangan KLM, sementara 61 dari 396 penumpang Pan Am selamat.

2. Japan Airlines Flight 123, 12 Agustus 1985

Jatuhnya pesawat Boeing 747 di Gunung Takamagahara menjadi catatan paling kelam dalam sejarah penerbangan Jepang dan dunia. Setelah berputar di luar kendali, sayap pesawat menabrak gunung dan mendarat di bagian punggungnya, padahal pilot sempat menjaga pesawat di udara selama 32 menit.

Jumlah korban tewas mencapai 502 orang, dan menyisakan 4 penumpang yang selamat. Namun, sebulan kemudian, seorang pejabat bagian perawatan Japan Airlines tewas bunuh diri dan meninggalkan catatan pendek “Saya menebus kejadian itu dengan kematian saya”.

3. Tragedi Charkhi Dadri, 12 November 1996

Pesawat Saudia Flight 763 dan Kazakhstan Flight 1907 bertabrakan di atas kota Charkhi Dadri, India Utara, menewaskan 349 orang. Pesawat Boeing 747 dioperasikan Saudia dan bergerak menuju Dhahran dari Delhi sementara Kazakhstan Airlines Ilyushin II-76 akan menuju bandara Indira dari Shymkent.

Tabrakan terjadi setelah pesawat Kazakhstan diarahkan untuk turun ke ketinggian 15.000 kaki. Tetapi pilot melewati batas menjadi 14.500 kaki. Di sisi lain, pesawat Saudia sedang naik ke arah yang berlawanan. Pada saat pengendali lalu lintas udara memperingatkan jarak yang begitu dekat antara kedua pesawat, semuanya sudah terlambat.

4. Turkish Airlines Flight 981, 3 Maret 1974

Kecelakaan tunggal fatal ini terjadi karena cacat desain yang dimiliki Douglas DC-10. Pesawat jatuh di Hutan Ermenohville di utara Prancis setelah lepas landas selama 10 menit dari Bandara Orly ke London Heathrow sebagai rangkaian perjalanan menuju Istanbul.

346 penumpang tewas setelah pintu kargo belakang meledak dan mengakibatkan dekompresi kabin lalu memutus kabel penghubung dek dengan pesawat, kemudi dan dua mesin. Pesawat menukik tajam dengan kecepatan 490mph. Tragedi ini tercatat sebagai kecelakaan pesawat tunggal terburuk pertama di Prancis dan terburuk kedua di Eropa.

5. Air India Flight 182, 23 Juni 1985

Peristiwa ini dianggap sebagai aksi terorisme di dalam pesawat yang paling mematikan dalam sejarah. Ekstremis Sikh Babbar Khalsa meletakkan bom di bagian kargo dan meledak di atas lautan Atlantik dan jatuh di lepas pantai Irlandia saat Air India Boeing 747 mengudara dari Toronto ke Sahar International India.

Bagaimana bom bisa masuk ke pesawat? Ternyata, seorang penumpang yang diketahui bernama M Singh melakukan check in dengan sebuah koper namun tidak menaiki pesawat. Akibatnya, 329 orang di dalam pesawat tewas semua.

6. Saudi Arabian Airlines 163, 19 Agustus 1980

Pada peristiwa ini, pesawat tidak tabrakan ataupun jatuh. Seluruh penumpang yang berjumlah 301 orang tewas di aas landasan pacu di Riyadh. Pesawat yang sedang dalam perjalanan menuju Jeddah terpaksa melakukan pendaratan kembali ke Riyadh karena adanya api di bagian bagasi.

Pesawat lalu mendarat dengan mulus, namun sang pilot tidak segera melakukan evakuasi darurat. Pesawat dipaksa kembali ke bandara dan sempat berhenti 3 menit di landasan pacu. 23 menit kemudian petugas bandara baru bisa mendekat dan melakukan evakusasi, sayang, saat pintu pesawat dibuka, semua penumpang telah tewas karena menghirup asap.

7. Malaysia Airlines Flight 17, 17 Juli 2014

Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777-200 yang terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur ditembak di Ukraina, dekat perbatasan Rusia. 298 orang di dalam pesawat tewas semua ketika pesawat jatuh di dekat Torez karena kerusakan akibat tembakan.

Kuat dugaan, penembakan itu dilakukan oleh pasukan yang pro Rusia saat perang di Donbass terjadi. Padahal, sebelum insiden itu, sudah banyak maskapai penerbangan menghindari wilayah Ukraina, bahkan Organisasi Penerbangan Sipil sudah memperingatkan. Sayang, tak semua maskapai mengetahui hal tersebut, salah satunya Malaysia Airlines.

8. Iran Air 655, 3 Juli 1988

Semasa perang Iran-Irak terjadi, sebuah penerbangan sipil pesawat Airbus A300 ditembak oleh kapal penjelajah militer AS USS Vincennes. Pesawat jatuh dan menewaskan 290 orang penumpang.

Dasar AS tak tahu diri, mereka beralasan melakukan penembakan karena mengira pesawat itu adalah jet tempur F-14A Tomcat. Selain itu, kru kapal mengklaim sebelum melakukan penembakan, mereka sudah mengirimkan 10 kali berusaha menghubungi pilot namun tak mendapat tanggapan. Anehnya, penembakan itu terjadi di wilayah udara Iran yang diakui dunia.

Pada 1996, di Pengadilan Internasional, AS menyatakan penyesalan mendalam atas insiden itu, namun enggan mengaku bertanggung jawab secara hukum, bahkan minta maaf pun tidak dilakukan. Mereka hanya setuju membayar ganti rugi 213.103 dolar AS per penumpang.

9. Angkatan Udara Iran Ilyushun II-76, 19 Februari 2003

Cuaca buruk disertai angin kencang dan kabut menjadi penyebab utama jatuhnya pesawat militer Angkatan Udara Iran di Pegunungan Sirach, Kerman, Iran.

Semua penumpang berjumlah 275 orang tewas, termasuk beberapa anggota Garda Revolusi.

10. American Airlines 191, 25 Mei 1979

Pesawat ini di tengah perjalanan mengalami lepas mesin di sayap kiri hingga akhirnya terjatuh dan terguling di udara selama beberapa saat, lalu jatuh dengan jarak 1 mil dari landasan.

Pesawat lalu meledak dan mengakibatkan 272 orang meregang nyawa. Hasil penyelidikan menunjukkan mesin terlepas karena seorang petugas bandara menghilangkan jadwal perawatan mesin dan memecah komponen aluminium sebagai bahan penahan mesin. (Awan)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close