Pemilu
10 Provinsi Ini Jadi Fokus Jokowi-Ma’ruf Dulang Suara

MATA INDONESIA, JAKARTA-10 provinsi di Indonesia ini menjadi fokus pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin untuk mendulang suara. Pasalnya, saat Pilpres 2014 lalu, mengalami kekalahan saat itu Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Sepuluh provinsi itu antara lain, Aceh, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat. Kemudian Banten, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Selatan, Gorontalo, dan Maluku Utara.
Pada pesta demokrasi kali ini Jokowi-Ma’ruf kembali melawan Prabowo yang meminang mantan Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. “10 provinsi yang kalah itu mesti kita kerjakan secara serius, alhamdulillah trennya sudah sangat bagus,” kata Politikus PDIP, Bambang DH saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 16 Januari 2019.
Bambang baru saja melakukan rapat rutin dengan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf di Kantor Staf Presiden. Bambang datang bersama sejumlah perwakilan partai politik Koalisi Indonesia Kerja.
Bambang menyatakan dalam rapat tadi pihaknya turut membahas survei mingguan terkait elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di masing-masing provinsi. Dia mengklaim hasil survei mingguan internalnya itu menunjukkan tren positif.
Bambang mengakui pihaknya mesti kerja keras untuk mendongkrak suara di Jawa Barat dan Banten. Menurutnya, untuk dua provinsi itu berdasarkan survei internal pihaknya elektabilitas Jokowi-Ma’ruf menunjukkan peningkatan.
Namun, Bambang menolak menyebut berapa selisih elektabilitas Jokowi-Ma’ruf dengan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam survei terbaru pihaknya. “Enggak perlu lah disebutkan, itu dapur kami,” katanya.
Bambang menyebut pada Pilpres 2014 lalu di Jawa Barat selisih suara Jokowi-JK dengan Prabowo-Hatta memang cukup besar sekitar 4,6 juta suara. Kondisi tersebut, kata Bambang yang harus digenjot tim kampanye Jokowi-Ma’ruf untuk bisa membalikan keadaan kali ini.
“Seperti Jabar, kalau dulu selisihnya empat juta enam ratus suara kekalahan Pak Jokowi sekarang sudah alhamdulillah terus meningkat,” ujarnya.