News
15 Negara Ini Paling Berisiko Dihantam Bencana Alam, Bagaimana Indonesia?
Mereka paling berisiko dihantam bencana alam, termasuk bencana alam karena perubahan iklim karena merupakan negara kepulauan.

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dua gempa besar di Lombok dan Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terjadi dalam waktu berdekatan dinilai banyak orang sebagai tingginya tingkat risiko Indonesia terhadap bencana alam. Benarkah begitu?
Laporan Risiko Dunia 2018 telah menentukan 15 negara paling berisiko selama setahun ini. Mereka paling berisiko dihantam bencana alam, termasuk bencana alam karena perubahan iklim karena merupakan negara kepulauan.
Laporan itu menyantumkan hasil analisis risiko bencana alam, tsunami, badai siklon tropis dan banjir di 172 negara dan menakar kapasitas mereka dalam menangani bencana.
Negara pertama paling rentan dihantam bencana dengan penanganan yang minim adalah Vanuatu.
Negara pulau kecil di Pasifik Selatan itu dianggap sebagai negara paling rentan di dunia, disusul negara tetangganya, Tonga.
Negara ketiga yang dinilai paling rentan adalah Filipina. Sedangkan negara ke-15 yang paling rentan terhadap bencana alam adalah Kiribati di Pasifik Selatan dengan luas hanya 3,5 juta kilometer persegi dan didominasi karang atol.
Negara Kiribati merupakan salah satu negara dengan ketinggian terendah dari permukaan laut dengan rata-rata ketinggian tidak lebih dari dua meter dari permukaan laut.
Wilayah itu diprediksi sebagai negara pertama yang akan hilang dari muka bumi karena tenggelam. Sekarang saja beberapa areanya, termasuk jalan dan beberapa area pemukiman, sudah mulai terendam oleh laut dan sebagian besar warganya mengungsi kebagian pulau yang lebih tinggi terutama disekitar kota Tarawa.
Lalu posisi Indonesia di mana? Ternyata negara kita tercinta ini ditempatkan pada urutan ke-36 dengan indeks risiko 10,36 di bawah India dan Islandia.
Mengapa negara kita yang rawan bencana tidak berada di top 10?
Ternyata indeks risiko itu dihitung dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya bencana alam tetapi juga bagaimana negara menyiapkan diri menghadapi bencana alam, mempertimbangkan faktor-faktor seperti pembuatan building code, tingkat kemiskinan dan rencana yang disiapkan menghadapi krisis jika benar-benar terjadi.
Itu sebabnya negara-negara yang kerap dilanda bencana alam, seperti Jepang dan Chile, tidak masuk ke dalam daftar 20 negara yang paling berisiko.(Nefan Kristiono)