News

2019, Indonesia Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik

Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik baterai akan dimulai pada 11 Januari 2019 di Morowali dan akan memakan waktu selama dua tahun.

MATA INDONESIA, JAKARTA-Indonesia ternyata makin serius untuk mengembangkan kendaraan listrik. Ini ditandai dengan pembangunan pabrik baterai lithium di Indonesia yang akan dilakukan pada 2019.

Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik baterai akan dimulai pada 11 Januari 2019 di Morowali dan akan memakan waktu selama dua tahun.

“Itu US$ 4 billion dia invest, saya cuma siapin satu tahun. Its the biggest lithium battery producer in the world,” kata dia dalam acara Pertamina Energy Forum (PEF) di Hotel Raffles Jakarta, Kamis 29 November 2018.

Luhut mengatakan, pembangunan pabrik baterai memiliki potensi yang besar. Sebab, penjualan kendaraan listrik di dunia mengalami peningkatan yang tajam. “Indonesia harus jadi pemain utama baterai lithium, kita yang harusnya kontrol pasar lithium di dunia,” katanya.

Dengan adanya pabrik tersebut, kata dia, Indonesia akan menjadi pemain penting industri kendaraan listrik. Saat ini, produksi baterai lithium terbesar di dunia dipegang oleh China.

“Penjualan mobil listrik maju terus, naik 100 persen pada kurun waktu 2015-2017. Siapa yang paling menonjol di sini itu? Tiongkok 2015-2017. Dia produser lithium baterai terbesar di dunia sekarang,” katanya.

Ia menambahkan, pengembangan baterai lithium baik untuk lingkungan. Sebab, baterai lithium bisa didaur ulang. “Sekarang lithium baterai bisa di-recycle,” katanya.

Luhut juga mengatakan ada beberapa investor yang berminat, mulai dari China, Jepang dan Korsel yang minat, kira-kira US$ 4,3 miliar (setara Rp 61,49 triliun dengan kurs Rp 14.300).

Para investor itu berniat untuk mengembangkan pabrik baterai lithium di Morowali. Mereka akan bekerjasama dengan pemilik lahan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Untuk tahap awal, para investor itu akan menggelontorkan dana sekitar US$ 700 juta. Itu merupakan investasi awal, karena macam-macam nanti baterainya.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close