HeadlineNews

3 Senjata Canggih Milik Teroris ISIS, Nomor 2 Buatan Jerman

MATA INDONESIA, JAKARTA –  Nama kelompok teroris ISIS mulai memudar dalam beberapa bulan terakhir ini. Gerakan separatisnya pun mulai berkurang lantaran sudah ditumpas oleh pelbagai militer di seluruh dunia ini.

Meski tak terdengar lagi aksi sadisnya, alangkah baiknya kita mengingat beberapa senjata canggih yang digunakan oleh militan ISIS. Mulai dari senapan serbu Jerman era Perang Dunia II, StG 44 Sturmgewehr, hingga MPADS canggih Tiongkok yang dicuri para militan.

Untuk mendukung aksi terornya, mereka mempersenjatai diri dengan mengambil senjata baik di pasar gelap atau hasil rampasan dari negara-negara dunia ketiga. Mengutip RBTH.id, senjata-senjata yang dimaksud antara lain:

Tank “Inggris” di militan ISIS

Selama pertempuran bersenjata pada November 2015 di provinsi Latakia, pasukan Suriah yang dibantu Rusia, berhadapan dengan tank yang sangat tak biasa, sangat berbeda dengan tank Soviet kuno yang digunakan para militan.

‘Monster’ yang digunakan ISIS tersebut adalah tank Inggris Centurion MK 3 dari awal 1950-an. Diketahui Inggris merancang kendaraan ini selama Perang Dunia II; siapa yang mengira ia akan berperang di Timur Tengah 70 tahun kemudian?

Mesin yang dilengkapi dengan senjata 83,8 mm dan diproduksi sebagai bagian dari 700 unit per batch ini menghabiskan seluruh “karier” militernya dalam berbagai konflik Arab-Israel di Timur Tengah. Menurut Vadim Kozyulin, seorang profesor di Akademi Ilmu Militer Rusia, para militan antara membeli, mencuri atau memperoleh kendaraan ini di dekat Yordania, di mana ada sekitar 300 unit tank Centurion MK 3 dari total 700 unit.

Rasa “Jerman” ISIS

Senapan serbu StG 44 Sturmgewehr Jerman, yang digunakan oleh pasukan Nazi selama Perang Dunia II ini  ditemukan pada awal 2016 di pinggiran Damaskus, di sebuah gudang militan.

Beberapa senjata ini diduga jatuh ke tangan militan dari gudang-gudang tentara Suriah. Tercatat sekitar 5 ribu senapan Stur 44 Sturmgewehr dirampas oleh para teroris pada hari-hari awal perang dan dibagikan ke bawahan mereka.

Para militan ISIS pun memodifikasi senjata itu dengan mengelas rel Picatinny pada mereka untuk pemasangan perangkat penglihatan. Mereka juga mengganti foregrip dan menambahkan peluncur granat buatan sendiri.

Aspek lain yang mencolok dari senapan ini adalah selongsong yang sangat khusus (7,92 x 33 mm), yang tak diproduksi lagi oleh industri pertahanan Jerman setelah Perang Dunia II. 

“Dukungan” Tiongkok

Sistem pertahanan udara portabel FN-6 (MPADS) adalah mimpi buruk yang nyata bagi tentara Rusia. Pada 3 Februari 2018, di provinsi Idlib, para militan menggunakannya untuk menjatuhkan pesawat tempur Su-25 Rusia, yang secara tragis menewaskan pilotnya.

Senjata ini berfungsi sebagai peluncur roket portabel efektif terhadap target yang terbang rendah pada ketinggian hingga 3,5 km. Bahkan menjadi senjata yang sempurna untuk melawan helikopter dan pesawat serbu Rusia.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close