News
30 Juta Data Pengguna Facebook Diretas

MATA INDONESIA, JAKARTA-Perusahaan jejaring sosial terbesar asal Amerika Serikat, Facebook kembali kecolongan data. Sekitar 30 juta data pengguna media sosial ini yang meliputi nomor telepon, alamat surel diakses oleh peretas.
Tak hanya dua data tersebut, 14 juta diantaranya bahkan mengakses informasi mengenai alamat tempat tinggal, status hubungan, agama, hingga history pencarian pada perangkat mereka.
Vice president Facebook Guy Rosen mengatakan kasus tersebut saat ini tengah dalam tahap penyelidikan oleh FBI. Pihak FBI meminta perusahaan sementara untuk tidak menebak-nebak siapa dalang di balik serangan ini atau membagikan informasi rinci yang disebut bisa membahayakan proses penyelidikan.
Berdasarkan laporan peretas diketahui berhasil mengakses sejumlah informasi termasuk username, gender, bahasa yang digunakan, status hubungan, agama, kampung halaman, kota kelahiran, tanggal lahir.
Perangkat yang digunakan untuk mengakses Facebook, latar belakang pendidikan, pekerjaan, 10 tempat terakhir yang dikunjungi berdasarkan cek in, situs, orang atau laman yang diikuti, dan 15 pencarian terbaru dari 14 juta pengguna yang menjadi korban.
Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini menjanjikan akan mengirimkan pesan ke 30 juta pengguna yang terkena imbas peretasan dalam beberapa hari kedepan. Facebook juga menjanjikan akan mengunggah informasi di laman ‘pusat bantuan’ terkait kasus ini.
Kasus ini mencuat hanya dua pekan setelah Facebook mengumumkan bahwa ada akses ke 50 juta data penggunanya. Untuk pertama kalinya, perusahaan mengatakan peretas berupaya mengakses informasi pribadi lewat ‘token digital’ pada fitur ‘view as’.
Rangkaian kebocoran data pengguna Facebook belakangan terus mencuat usai terbongkarnya skandal penyalahgunaan data yang melibatkan Cambridge Analytica.
Akibat serangkaian kasus kebocoran data, pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg beberapa kali harus menghadapi sidang dan tuntutan dari sejumlah negara mulai dari Uni Eropa, Amerika, hingga Australia. (Tiar Munardo)