News
4 Bulan Pasca Bencana, 40 Ribu Warga Palu Masih Mengungsi

MATA INDONESIA, PALU – Tak terasa lebih empat bulan sudah bencana gempa bumi dan tsunami menghantam Sulawesi Tengah, terutama wilayah Palu dan Donggala pada 28 September 2018 lalu. Duka masih dialami para keluarga korban, dan mereka yang tinggal di tenda-tenda pengungsian hingga saat ini.
Tercatat, saat ini masih ada sekitar 40 ribu jiwa korban bencana di Kota Palu yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian, menunggu aksi nyata pemerintah setempat mengenai nasib mereka.
Masih banyaknya pengungsi itu dibenarkan oleh Anggota DPRD Kota Palu Yopie Kekung yang mengatakan masalah pengungsi sampai saat ini terus menjadi perhatian serius Pemkot Palu.
“Semua korban, termasuk yang rumahnya rusak ringan sekalipun dipastikan mendapatkan bantuan dana dari pemerintah,” kata Yopie di Palu, Senin 11 Februari 2019.
Pemerintah setempat juga terus memperhatikan kebutuhan pangan pengungsi, juga pendidikan dan kesehatan, serta penyelesaian data korban jiwa dan kerusakan bangunan.
Selama proses pendataan masih berlangsung, Yopie meminta warga yang berlum terdapat kerusakan rumahnya untuk proaktif melaporkan ke kelurahan setempat atau langsung ke Dinas PUPR.
Mengingat kembali, 28 September 2018 lalu, sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah dihantam gempa bumi yang berkekuatan besar 7,4 SR. Gempa disusul dengan tsunami dan likuefaksi yang menelan banyak korban.
Bencana gempa dan tsunami di Kota Palu dan sejumlah daerah di Sulteng mendapat perhatian internasional. Banyak relawan kemanusiaan peduli bencana yang datang dan ikut meringankan beban dan penderitaan para korban di provinsi ini.