Gaya HidupHeadline

4 Fakta Pelawak Dono yang Belum Kamu Ketahui

Dono selalu menyuguhkan aksi lawak slapstick, dan celotehan kritik sosial dalam setiap dialognya

MATA INDONESIA, JAKARTA – Film Warkop DKI alias Dono Kasino Indro menjadi tontonan wajib ‘geng’ 90-an. Salah satu tokoh yang paling dinanti celoteh dan akting konyolnya yaitu Alm Wahyu Sardono, alias Dono.

Ya, pria kelahiran 30 September 1951 itu selalu menyuguhkan aksi lawak slapstick, dan celotehan kritik sosial dalam setiap dialognya. Seperti yang terjadi dalam film ‘Gengsi Dong’.

Di film tersebut Dono yang berperan sebagai Slamet, anak dari desa yang kuliah di Jakarta, menyindir Paijo, anak bos minyak yang diperankan Indro. Ada satu adegan, Slamet menyindir Paijo dan menduga uang yang dihasilkan bapaknya didapat dengan cara korupsi.

Masih banyak fakta dari pelawak yang pernah menjadi ketua OSIS semasa SMA di Surakarta. Berikut fakta-fakta Dono Warkop yang mungkin belum diketahui publik:

1. Lulusan Sosiologi UI

Setelah menamatkan sekolah menengah atas di Surakarta, Dono melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dan mengambil jurusan Sosiologi. Di kampus, pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, 30 September 1951 ini aktif di kegiatan kampus, salah satunya Mapala UI.

2. Dosen UI

Setelah menamatkan jenjang S1, bapak dari tiga orang anak ini dipercaya menjadi asisten dosen jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, di Universitas yang sama Dono juga menjadi Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

3. Memiliki 3 anak berprestasi

Dari pernikahannya dengan Titi Kusumawardhani atau yang biasa disapa Didiet, Dono memiliki tiga orang anak, Andika Aria Sena, Damar Canggih Wicaksono, dan Satrio Sarwo Trengginas. Ketiga anak Dono diketahui memiliki prestasi yang gemilang di dunia pendidikan.

Selain Damar yang lulus Cum Laude S2 di Swiss Federal Institute of Technology (ETHZ) dan di Lausanne (EPFL) pada tahun 2012, dua saudaranya juga berhasil menyelesaikan pendidikan mereka di Jakarta.

“Saudara-saudara kandungnya di Jakarta. Damar anak kedua dari 3 bersaudara. Laki semua. Kakaknya Ario Sarjana Broadcast lulusan UI, Damar lulusan dari Teknik Nuklir S1 UGM, S2 Universitas di Swiss, dan InshaAllah S3-nya juga dari Swiss. Adiknya Satrio S1 Sastra Belanda UI,” kata Indro.

4. Aktivis Malari

Saat berlangsung Malari (Malapetaka Limabelas Januari 1974), Dono pernah menyorongkannya kepada Rektor UI Prof. Mahar Mardjono untuk berorasi di hadapan massa. Dono pernah menjadi mahasiswa penting yang diburu oleh orde baru karena aksinya memasang spanduk bertuliskan “GANTUNG SOEHARTO”.

(Rayyan Bahlamar)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close