Kisah
Upaya Jokowi Untuk Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Di Papua

Jakarta (MI) – Pembangunan infrastruktur di Papua merupakan prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam tiga tahun terakhir, Jokowi masif melakukan pembangunan infrastruktur khususnya di bidang konektivitas.
Selama ini, kondisi geografis Papua yang jauh dari pusat pemerintahan menjadi salah satu alasan pembangunan di Papua kerap diabaikan.
Akan tetapi, Jokowi mengubah pola pikir itu dan memprioritaskan provinsi di ujung timur ini dibangun.
Ada sejumlah prioritas infrastruktur yang sudah dan telah dibangun, di antaranya pembangunan Pelabuhan Sorong, Bandara Werur, Pelabuhan Depapre, pembangunan Lantamal (Pangkalan Utama TNI-AL) XIV Sorong, pembangunan Bandara Wamena, jalan Trans Papua, Pelabuhan Perikanan Merauke, jalan perbatasan dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, jembatan Holtekamp, dan Bandara Sorong.
Untuk pembangunan Pelabuhan Sorong segera dimulai menyusul proses pembebasan lahan dan reklamasi yang masih terus dilakukan.
Selain itu, pembangunan lainnya berupa perluasan dan renovasi bandara adalah, bandara di Papua yaitu Bandara Nop Goliat Dekai di Yahukimo, Bandara Wamena, Bandara Mopah, Bandara Domine Eduard Osok dan Bandara Utarom Kaiman.
Bandara-bandara ini diperluas dan direnovasi sedemikian rupa sehingga menjadi wajah baru wilayah Timur Indonesia.
Salah satunya yang adalah perluasan landasan pacu bandara Manokwari yang dibuat lebih panjang dari 2.000 x 45 meter menjadi 2.400 x 45 meter.
Saat ini juga dibangun pelabuhan peti kemas Depapre. Pelabuhan Depapre ini menjadi pelabuhan besar sama dengan Pelabuhan Sorong. Nantinya sekitar 20 kilometer (km) dari lokasi juga akan dibangun kawasan industri.
Diperkirakan jika pelabuhan ini selesai dibangun, barang-barang komoditas ekspor dari kawasan Papua tidak perlu dikirim melalui Makassar atau Surabaya lagi.
Sementara untuk akses jalan ke pelabuhan dan bandara, infrastruktur jalan dibangun yaitu 4.300 km jalan Trans Papua, saat ini sudah terhubung sepanjang 3.850 km dan ditargetkan di 2018 sudah tersambung semua ruasnya. Sedangkan untuk jalan perbatasan, dari 1.068 km jalan perbatasan, 884 km diantaranya juga sudah terhubung dan ditargetkan pada tahun depan keseluruhannya dapat terhubung.
Sebelumnya dalm Rapat Terbatas (Ratas) pada Juli lalu, Presiden Jokowi menegaskan, pembangunan infrastruktur di Papua Barat harus dipercepat. Hal itu dilakukan agar pemerintah dapat membuka keterisolasian di Papua Barat sekaligus membuka lapangan kerja baru serta pengentasan kemiskinan. (FC)