Kisah
5 Alasan Kenapa Kamu Harus Baca ‘Bumi Manusia’ Sebelum Ajal Menjemput

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hari ini, 5 Februari 2019, penulis dan sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer tepat berusia 94 tahun, seandainya ia masih hidup. Pram telah menelurkan banyak karya yang menjadi inspirasi besar tak hanya untuk Indonesia, namun juga dunia.
Buah karya Pramoedya yang dianggap terbaik dari yang terbaik adalah Bumi Manusia, buku seri pertama dari Tetralogi Buru yang ditulisnya pada tahun 1975 saat berada di pengasingan, di penjara Pulau Buru, Maluku.
Banyak orang yang mengatakan, hidup terasa kurang jika belum membaca Bumi Manusia. Apa spesialnya sih buku legendaris ini? Yuk, simak 5 alasan kenapa kamu harus baca Bumi Manusia, setidaknya sekali dalam hidup.
1. Diakui Dunia, Dicekal di Indonesia
Kejaksaan Agung RI tahun 1981 sempat mencekal peredaran buku Bumi Manusia karya Pram karena dianggap mengandung ajaran Marxisme-Leninisme alias komunis, meskipun tak pernah terbukti tuduhan tersebut. Bukunya dicekal dalam negeri, tapi menggila di luar negeri. Bumi Manusia bahkan disebut sebagai kunci masuknya Pram dalam kandidat peraih nobel sastra.
2. Diterjemahkan ke 33 Bahasa
Bayangkan, ada sebuah buku karya anak bangsa, ditulis dari dalam penjara di bawah tekanan rezim Orde Baru, tapi meledak-ledak di luar negeri. Ya, Bumi Manusia tercatat sudah diterjemahkan ke dalam 43 bahasa di seluruh dunia. Tak ada alasan tidak membaca buku fenomenal ini.
3. Fiksi yang Dianggap Seperti Nyata
Bumi Manusia adalah karya fiksi, termasuk tokoh utamanya seperti Minke, Annelies Mellema, hingga Nyai Ontosoroh. Tapi, kisah yang mengalir dalam buku itu tampak seolah sebuah kisah nyata dengan referensi sejarah yang kuat berlatar belakang akhir abad 19, saat Indonesia masih dalam cengkraman pemerintah Hindia-Belanda.
4. Penokohan yang Kuat, Cerita yang Tak Tertebak
Satu alasan Bumi Manusia menjadi sangat terkenal adalah karena tokoh-tokoh yang diciptakan Pram memiliki peranan yang kuat dan keunikan masing-masing. Bahkan, tokoh-tokoh pembantu sekalipun memiliki peran besar menentukan jalannya cerita. Kisahnya tak mudah ditebak, bahkan penuh misteri yang kemudian terjawab di seri-seri selanjutnya setelah Bumi Manusia.
5. Kisah Cinta yang Tak Biasa
Kisah cinta dua tokoh utama, Minke dan Annelies Mellema cukup mendominasi jalannya cerita di Bumi Manusia. Tapi, bukan seperti novel cinta lainnya yang hanya mengeksplorasi persoalan asmara, di Bumi Manusia, kisah cinta menjadi jalan utama atau perantara pemikiran Pram. Sebagai bocoran, tak ada cinta yang ‘happy ending’ di buku ini, jangan berharap seperti itu. (Ryan)