Aksi Qory Gore Cari Mayat di Aokigahara Dibully Netizen

MATA INDONESIA, JAKARTA – Youtuber Indonesia, Qory Gore tampaknya ingin mendulang kesuksesan youtuber Amerika, Logan Paul yang mempertontonkan mayat di hutan Aokigahara Jepang. Pemilik 883.624 subscriber ini pun membuat vlog serupa.

Dalam vlognya, Qory ingin membuktikan keberadaan mayat-mayat yang diduga mati karena bunuh diri di hutan tersebut. Ia beserta rekannya rela bertandang ke Negeri Sakura demi mencari mayat yang sebelumnya ia yakini hanya sebuah ‘bualan’ belaka.

“Mana nih mayat, ah ga seru.” ujar Qory saat mengeksplor kawasan hutan mencekam tersebut.

Alhasil aksi Qory tersebut mendapat cibiran warganet, pasalnya dirinya dianggap menjilat ludah sendiri. Kok bisa? Yups, karena beberapa konten vlog yang pernah dibuatnya itu selalu mengingatkan netizen untuk menghargai lingkungan. Namun sayang ia tidak mengimplementasikan hal tersebut ketika di Jepang.

Tak hanya itu, Qory melanggar beberapa aturan pemerintah Jepang yakni ia menerobos masuk ke kawasan terlarang. Serta sepanjang video ia selalu mengeluarkan kata umpatan seperti an****, ba*****, ko****, sh**, fu** dan lain sebagainya.

Qory tampaknya harus belajar dari kasus Logan, yang akhirnya dilarang masuk Jepang karena mengupload video tersebut. Bahkan orang-orang Jepang semakin tak respect dengan keberadaan orang-orang Amerika pasca kejadian itu.

Untungnya, Qory langsung menghapus video tersebut dari akun youtubenya.

 

Asal tahu saja, hutan Aokigahara terletak di bagian barat laut Gunung Fuji, sekitar 100 kilometer sebelah barat Tokyo. Dengan luas 30 kilometer per segi. Konon katanya Aokigahara kerap disangkutpautkan dengan kematian karena kawasan itu diyakini pernah digunakan untuk melakoni ubasute—ritual untuk mengasingkan manula ketika masa kelaparan dan musim kering melanda.

Berdasarkan catatan resmi, terdapat 21.897 orang yang meninggal dunia akibat bunuh diri di Jepang pada 2016. Angka itu termasuk yang paling rendah selama 20 tahun terakhir.

Jadi gimana menurut kalian nih guys? Aksi Qory ini patut dicontoh atau hanya sekedar mengejar popularitas semata?