News

Analis: Inflasi Terkendali, Kepercayaan Investor Tumbuh, IHSG Catat Rekor Tertinggi

Jakarta (MI) – Menutup semester pertama tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai rekor tertingginya di level 5.829, Senin (3/7), atau menguat sebesar 10,06 persen sepanjang tahun ini. Khusus pekan lalu, IHSG pun tercatat menguat 1,85 persen, setelah sebelumnya bergerak stagnan.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini menguat. Dolar AS berada di posisi Rp 13.315 dibandingkan posisi sebelum libur panjang Rp 13.325.

Pada pekan ini, IHSG diramalkan kembali melanjutkan penguatan secara signifikan. Penguatan IHSG didorong data inflasi Juni yang akan dirilis BPS.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai titik tertingginya sepanjang masa di perdagangan perdana setelah Lebaran. Aksi beli asing kembali ramai.

Secara perlahan IHSG terus menanjak dibantu aksi beli investor asing. Rekor intraday IHSG sudah terpecahkan hari ini dengan posisi tertinggi di 5.862,936.

Sementara IHSG cenderung menguat, bursa-bursa Asia rata-rata dibuka melemah. Indeks Nikkei 225 turun 0,14%. Indeks Kospi Korsel naik 0,54%. Indeks Hang Seng melemah 28,73 poin (0,11%) ke level 25.735,85. Indeks Komposit Shanghai turun 6,01 poin (0,19%) ke level 3.186,42. Indeks Straits Times menipis 0,40 poin (0,01%) ke level 3.226,08.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan, inflasi menjadi satu-satunya sentimen penggerak IHSG dari domestik. Sementara itu, terdapat beberapa data ekonomi global yang juga akan mempengaruhi laju IHSG.

“Neraca perdagangan Australia dan Kanada, indeks manajer pembelian (Purchasing Manager’s Index/PMI) manufaktur Caixin dari Tiongkok, PMI manufaktur Inggris dan Amerika Serikat (AS),” ujar Nafan, Senin (3/7).

Senada dengan Nafan, analis Indosurya Mandiri Sekuritas, William Surya Wijaya menyatakan, prediksi inflasi Juni yang terkendali akan membuat kepercayaan investor tumbuh terhadap pasar modal Indonesia.

Hari ini, William memperkirakan IHSG berada dalam rentang support 5.752 dan resistance 5.847. William pun merekomendasikan dua saham emiten perbankan, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). (RSD/AVR)

Related Articles

Close