HeadlineViral

Astaga, Gaji Pokok Kapten Pilot JT610 Cuma Rp 3,7 Juta

Kejanggalan manajemen Lion Air terungkap saat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Tenaga Kerja (TK) akan membayar santunan untuk seluruh awak kabin pesawat dengan nomor penerbangan JT610.

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kejanggalan manajemen Lion Air terungkap saat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Tenaga Kerja (TK) akan membayar santunan untuk seluruh awak kabin pesawat dengan nomor penerbangan JT610.

Kejanggalan itu tampak pada gaji pilotnya yang berkebangsaan India,  Bahye Suneja berusia 31 tahun jauh lebih kecil dari awak kabin lainnya. Kepala BPJS TK Agus Susanto mengumumkan gaji Bahye hanya Rp 3,7 juta per bulan.

Sangat jauh dengan Co-Pilot almarhum Hervino yang gajinya hingga Rp 20 juta per bulan. Bahkan dibandingkan pramugari Lion gaji Bahye masih di bawahnya. Gaji pramugari antara Rp 3,7 juta sampai dengan Rp 3,9 juta per bulan.

Agus mengaku sudah pernah melayangkan surat teguran mempertanyakan kejanggalan tersebut. Menurut dia manajeman Lion berjanji memperbaikinya.

“Tapi belum proses penyesuaian sudah terjadi kecelakaan,” ujar Agus di RS Polri Kramat Jati, Rabu 31 Oktober 2018.

Menurut dia, BPJS akan mencairkan uang untuk para crew dan awak kabin JT 610 setelah jenazah mereka semua teridentifikasi. Jumlah yang akan diterima keluarga atau ahli waris korban adalah gaji di kali 48.

Artinya ahli waris Bahye akan menerima Rp 177 juta, sedangkan keluarga co-pilot Rp 960 juta. Maka Agus mengimbau agar setiap perusahaan menyampaikan data yang jujur kepada pihaknya sehingga dalam kondisi seperti itu semua pihak diuntungkan.

Pesawat Boeing 737 Max8 Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang setelah mengalami terbang setelah lepas landas yang tidak stabil. Pesawat itu sendiri baru dua bulan keluar dari pabriknya.(kris)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close