Gaya HidupHeadline
Australia Diserang Wabah Sifilis

MATA INDONESIA, JAKARTA-Penyakit menular yang menyerang organ intim, Sifilis tengah menyerang wilayah Australia tepatnya di Adelaide yang merupakan kota terbesar di negara bagian Australia Selatan.
Pemerintah Adelaide mengatakan wabah yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum, resmi menyerang wilayahnya. Penyakit menular seksual ini awalanya ditemukan di wilayah barat Far North Queensland dan Eyre Peninsula.
“Dalam enam bulan ini angka sifilis memang cenderung meningkat tapi sangat kecil. Saat ini kami jemput bola penduduk Australia Selatan supaya bisa segera mendeteksi dan memberi pengobatan pasien sifilis,” kata Direktur pengawasan penyakit menular South Australian Health, Louise Flood dikutip dari ABC.
Situs Australian Medical Association (AMA) menyatakan, salah satu faktor risiko sifilis adalah prilaku seks yang tidak aman dan bersih. Misal tidak menggunakan kondom, serta masih berhubungan seks meski terdapat luka pada alat kelamin, anus atau mulut.
“Luka ini umumnya memang tidak terasa perih dan baru muncul 9-90 hari usai berhubungan seksual. Sifilis lebih mudah sembuh jika serangannya lekas terdeteksi,” katanya.
Sifilis awalnya menjangkiti warga asli Australia di Australia Selatan dengan keterbatasan akses kesehatan. Mereka umumnya tinggal di daerah terpencil dengan petugas kesehatan yang minim pengalaman.
Akibatnya risiko sifilis meningkat hingga 132 kali pada warga dengan kegiatan seksual aktif. Sifilis juga berisiko menjangkiti bayi yang ibunya terinfeksi penyakit ini saat hamil.
“Sifilis bisa dicegah bila warga menerapkan perilaku seks yang bersih dan aman. Selain itu, fasilitas kesehatan harus mudah diakses bagi warga yang terjangkit sifilis. Hal lain yang perlu dicatat adalah harus ada evaluasi usai upaya jemput bola pada pasien sifilis,” kata Presiden AMA Michael Gannon.
Seperti diketahui, ada 64 kasus yang dilaporkan di Australia Selatan, termasuk bayi, sejak tahun 2016. Wabah penyakit dimulai di negara bagian Queensland pada awal 2011 dan sejak itu ribuan orang di empat negara bagian telah terinfeksi.
Data Otoritas Kesehatan Australia Selatan menunjukkan, 49 orang telah didiagnosa dengan sifilis terkait wabah di wilayah Far North, Eyre Peninsula dan wilayah barat sejak wabah itu dideklarasikan di daerah tersebut pada bulan November 2016.
Pada Oktober lalu, para profesional kesehatan mengatakan kepada ABC bahwa diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menurunkan tingkat infeksi secara nasional.
Menurut data Departemen Kesehatan Federal Australia, ada lebih dari 2.300 kasus sifilis yang dilaporkan di empat yurisdiksi. Sebanyak tujuh bayi dilaporkan telah meninggal.