News
Awas, KopiLuwak Intai Sistem dan Jaringan Internet
KopiLuwak yang namanya diambil dari jenis kopi langka pertama kali ditemukan pada November 2016.
MATAINDONESIA.ID, JAKARTA – Apa yang terbersit di pikiran kita ketika mendengar nama kopi luwak? Pastinya secangkir kopi yang nikmat dan mahal harganya. Tetapi tidak semua kopi luwak berasosiasi dengan minuman kopi. Nama KopiLuwak, dua kata yang ditulis bersambung, rupanya juga diambil sebagai nama malware (malicious software) suatu program yang dirancang dengan tujuan untuk merusak dengan menyusup ke sistem komputer yang disebarkan untuk membobol sistem keamanan dan jaringan internet.
Kurt Baumgartner, peneliti keamanan utama di tim GReAT Kaspersky Lab mengatakan KopiLuwak yang namanya diambil dari jenis kopi langka pertama kali ditemukan pada November 2016. Cara kerjanya adalah mengirimkan dokumen yang berisi malware dengan macro yang diaktifkan dan menggunakan malware Javascript baru yang disamarkan.
Setelah berhasil menyusup, malware ini dirancang untuk melakukan pengintaian sistem dan jaringan. Evolusi terbaru dari KopiLuwak terdeteksi pada pertengahan 2018, ketika peneliti Kaspersky Lab menemukan target baru di Suriah dan Afghanistan.
Para peneliti juga menemukan beberapa target yang sama di antara keduanya yaitu target politik yang sensitif, termasuk entitas penelitian pemerintah dan keamanan, hingga misi diplomatik dan urusan militer terutama di Asia Tengah.
Malware ini ditanamkan di target yang terpilih dengan kepentingan tertentu, dengan kemungkinan akan terjadi modifikasi kode dan berlanjut pada tahun 2019. Target Turla di 2018 dengan malware ini termasuk Timur Tengah dan Afrika Utara, serta Eropa Barat dan Timur, Asia Tengah dan Selatan, dan Amerika.
“Turla (nama malware) adalah salah satu pelaku kejahatan siber tertua, terus bertahan dan secara berkelanjutan melakukan inovasi ancaman. Penelitian kami khususnya terhadap kelompok ini selama 2018 menunjukkan bahwa Turla terus berkembang dan bereksperimen,” ujar Baumgartner.
