unique visitors counter
Politik

Bamsoet Ingatkan Aparat Keamanan dan Pemerintah Respon Cepat Ancaman ISIS di Indonesia

MATAINDONESIA.ID – Aparat keamanan diminta merespons cepat ancaman-ancaman yang disampaikan oleh jaringan ISIS di Indonesia. Hal itu perlu dilakukan untuk mereduksi potensi teror.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, rangkaian informasi yang mengemuka beberapa waktu belakangan jangan sampai diabaikan begitu saja. Informasi itu patut ditanggapi oleh Polri, TNI, dan BIN secara terukur.

“Sehingga tidak menimbulkan rasa cemas atau kegaduhan di ruang publik. Suasana kondusif di dalam negeri harus tetap terjaga, terutama karena Asian Games 2018 masih menyisakan banyak pertandingan pada berbagai cabang olahraga,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet, dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Agustus 2018.

Seperti diketahui, beberapa hari yang lalu dua anggota Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jabar, Aiptu Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana ditembak oleh tiga orang tidak dikenal. Motif pelaku belum diketahui dan masih dalam penyelidikan.

Berselang beberapa hari kemudian, beredar video ancaman ISIS di jagat maya. Video tersebut menyoroti perlakuan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) terhadap rekan-rekan mereka. “Mulai dari pemenjaraan hingga pemblokiran akun social media,” ucapnya.

Ancaman tersebut juga diikuti oleh kebijakan Kementerian Luar Negeri Australia yang mengeluarkan travel advice (imbauan perjalanan) ke Indonesia.

“Karena travel advice itu pula, staf konsulat jenderal Australia di Surabaya tidak menghadiri acaranya di Universitas Airlangga,” kata Bamsoet.

Setelah itu, Amerika Serikat (AS) menetapkan tiga orang dari Asia Tenggara sebagai teroris. Mereka diduga merekrut orang lain bergabung dengan ISIS.

“Satu dari tiga orang tersebut berkewarganegaraan Indonesia, berinisial MKYF. Profil tiga orang ini terlihat dalam video ISIS pada Juni 2016, saat algojo ISIS memenggal tiga sandera,” kata Bamsoet.

Meski belum memiliki bukti berkaitan, Bamsoet meminta agar fakta-fakta diatas direspons dengan cepat. Mengingat, faktor keamanan menjadi salah satu hal penting karena Indonesia menjadi tuan rumah berbagai ajang internasional.

“Setelah Asian Games 2018, Indonesia kembali menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) yang akan diselenggarakan pada Oktober 2018 di Bali. Forum ini akan dihadiri 18.000 anggota delegasi dari 189 negara, termasuk 10 pemimpin ASEAN,” ujar dia.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close