News
Bangga, Program Jaminan Kesehatan Indonesia Kalahkan Jepang

MATA INDONESIA, SURBAYA – Meski diwarnai sengkarut manajemen keuangan, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Indonesia membuat kita bangga ternyata dikagumi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Itu diungkapkan Kader BPJS Kesehatan dari Sidoarjo Puji Astutik yang diundang PBB sebagai pembicara mengenai program itu.
“Karena hanya dalam kurun waktu enam tahun, program ini telah masif dan banyak pesertanya,” kata Puji Astutik dalam acara “media gathering” yang digelar BPJS Kesehatan di Surabaya, Kamis 20 Desember 2018 malam.
Menurut Puji program serupa di Jepang saja baru berhasil setelah puluhan tahun saat pesertanya sudah masif.
Maka di forum itu, menurut Puji, Indonesia mendapat pujian luar biasa karena mampu menggerakkan program tersebut secara masif kurang dari 10 tahun.
Meski begitu seperti dikutip dari Antara, Jum’at 21 Desember 2018 program di Indonesia juga harus diakui masih banyak kekurangan, terutama dalam hal penertiban iuran.
Selain itu meningkatkan status kader JKN seperti dirinya menjadi pekerja penuh waktu, bukan paruh waktu seperti saat ini.
Menurut dia, pekerjaan sebagai kader di lapangan sangat berat karena membutuhkan keterampilan dan keahlian dalam menyadarkan masyarakat untuk mengikuti program yang telah dicanangkan oleh negara.
Kader BPJS Kesehatan asal Kabupaten Sidoarjo itu sengaja diundang hadir dan menjadi pembicara, karena sukses menekan angka tunggakan iuran peserta JKN-KIS (Kartu Indonesia Sehat) di Sidoarjo, Jawa Timur. Dia menyisihkan ratusan kader BPJS Kesehatan lainnya yang diseleksi untuk mewakili Indonesia.(Nefan Kristiono)