HeadlineKisah

Bangkrut Puluhan Kali, Modal Eka Tjipta Dirikan Sinar Mas

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menjadi orang kaya nomor dua di Indonesia terlihat dan terdengar mentereng. Almarhum Eka Tjipta Widjaja memang mencapainya dengan memiliki Sinar Mas Grup, tetapi tidak dengan mudah.

Dia seperti memiliki semboyan hidup, puluhan kali jatuh, tetapi harus bangkit ratusan kali. Hasilnya dia bisa memiliki harta kekayaan triliunan rupiah yang dia kumpulkan dari nol sen demi sen.

Saat tiba di Makassar bersama Ibunya 88 tahun lalu keluarganya bahkan hampir tidak memiliki uang. Sang ayah sering terlibat utang kepada rentenir yang tak sanggup mengembalikan karena bunganya sangat tinggi.

Akibatnya tidak ada uang untuk menyekolahkan Eka. Seumur hidupnya dia hanya memegang ijazah SD.

Namun, dia bahkan bertekad membantu ayah dan ibunya. Eka dan ayahnya mulai berjualan permen dan biskuit keliling Makassar.

Tidak mangkal di suatu tempat saja, Eka bahkan berjualan dari pintu ke pintu. Saat itu, dia menggunakan sepeda berkeliling Kota Makassar lalu berhenti dan mengetuk pintu rumah calon pembeli tanpa kenal lelah.

Eka yang masih 15 tahun saat itu ternyata bisa meringankan beban utang keluarganya dari hasil jualan biskuit dan permen. Dia pun menabung sebagian keuntungannya untuk tambahan modal.

Tak puas berjualan keliling, Eka membeli alat pembuat kembang gula di rumah dan mulai memproduksi sendiri kembang gula.

Pada masa penjajahan Jepang, Eka bekerja sama dengan CIAD (Corp Intendands Angkatan Darat/TNI) berjualan kopra kepada mereka. Namun Jepang mengeluarkan kebijakan monopoli kopra membuat bisnis Eka terhenti. Eka kembali bangkrut.

Punya prinsip tak mau menyerah, Eka kembali mencoba bisnis baru. Dia beralih ke usaha bahan-bahan keperluan makanan, bangunan, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Tahun 1950 lagi-lagi usahanya terhenti karena dirampas saat Permesta meletus.

Saat usianya 37 tahun, Eka Tjipta pindah ke Surabaya dan mencoba bisnis kebun kopi dan kebun karet di daerah Jember.

Di situ lah Eka mendirikan CV. Sinar Mas dan mulai bisnis membuat bubur kertas dari sisa-sisa pengolahan karet.

Seiring perkembangan bisnisnya, Eka mendirikan PT. Tjiwi Kimia pada 1976 yang bergerak di bidang bahan kimia. Pada 1980 dia bisa membeli 10 ribu hektar kebun kelapa sawit di Riau.

Dua tahun kemudian, Eka mengembangkan bisnisnya dengan membeli Bank International Indonesia (BII) serta memulai bisnis properti dengan nama Sinar Mas Group.

Hingga kini Eka mungkin telah mengalami puluhan kali jatuh dan bangkit lagi. Tapi
ratusan kali bangkit hingga membawanya ke posisi orang terkaya nomor dua di Indonesia tahun 2018.

Sinar Mas Group saat ini punya deretan bisnis properti yang ada di berbagai penjuru Indonesia. Selain itu, bisnis keuangan hingga pelebaran sayap bisnis ke sektor usaha lain seperti pengolahan kelapa sawit, usaha bidang komunikasi Smart dan beragam jenis usaha lainnya.

Eka punya prinsip hidup jujur, bertanggung jawab, baik pada keluarga, pekerjaan dan lingkungan. Eka juga tak suka berfoya-foya dan selalu berusaha hidup hemat.

Dari perjuangan Eka Tjipta si pemilik Sinar Mas Group ini, kita bisa belajar bahwa sukses memang bukan barang instan.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close