Basmi Investasi Bodong, Kemenkop Gandeng Polri dan BIN

MATA INDONESIA, JAKARTA – Maraknya investasi bodong berkedok koperasi belakangan ini membuat Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) gerah. Untuk memberantas itu, Kemenkop menyatakan sudah menggandeng Bareskrim Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk bekerja sama.

Menurut Deputi Bidang Pengawasan Kemenkop, Suparno, sudah banyak laporan yang masuk dari masyarakat korban penipuan investasi bodong berkedok koperasi. Hal ini menurutnya harus ditangani serius.

“Itu bukan koperasi, hanya kedok atau atas nama koperasi, tapi tidak menjalankan prinsip perkoperasiakn yang benar,” ujar Suparno dalam sebuah pertemuan yang dihadiri unsur Bareskrim Polri dan BIN, di Jakarta, Rabu 6 Februari 2019.

“Yang disasar adalah masyarakat dengan kebutuhan konsumtif. Caranya menawarkan kemudahan dan cepat, tapi tidak terkontrol,” kata Suparno menambahkan.

Suparno juga menyebut penipuan investasi bodong ini dilakukan dengan memanfaatkan banyak media. Di antaranya yang didapati Kemenkop adalah melalui SMS, dengan beberapa mencatut nama yang teridentifikasi, seperi KSP Nasari, KSP Utama Karya, dan KSP Anugerah.

Ia memastikan itu adalah penipuan menggunakan nama koperasi, maka masyarakat harus jeli dan tak mudah percaya begitu saja agar terhindar dari segala jenis upaya penipuan tersebut.

Saat ini, Kemenkop membutuhkan langkah jitu pencegahan dan penanganan kasus tersebut agar tak meluas ke masyarakat lebih jauh lagi. Suparno berkata, koperasi simpan pinjam saat ini sangat rawan disalahgunakan oknum tertentu untuk kegiatan tak bertanggung jawab.

Untuk itu, lanjut Suparno, pihaknya akan lebih meningkatkan kinerja dari Satgas Waspada Investasi yang ada di seluruh Indonesia. Saat ini, sudah ada 13 Kementerian/Lembaga yang masuk dalam jajaran Satgas Waspada Investasi, termasuk Bareskrim Mabes Polri.

“Kami juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penaggulangan Teroris (BNPT) agar koperasi tak dijadikan wadah pendanaan terorisme di Indonesia,” ujar Suparno. (Ryan)