News
Beda Ma’ruf dan Prabowo Memandang Perekonomian Indonesia

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pro dan kontra seputar perekonomian bangsa belakangan ini kerap menjadi hidangat hangat yang disajikan di pentas politik jelang Pilpres 2019. Ada yang mengatakan sedang tumbuh, ada yang menyebut di ambang bahaya.
Lalu bagaimana pandangan dari kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga terhadap ekonomi bangsa saat ini?
Menurut calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin, ekonomi Indonesia saat ini dalam keadaan baik dan harus disikapi optimis. Menurutnya, Presiden Jokowi sudah membuat tonggak pembangunan ekonomi yang kuat.
“Saya ekonomi optimistik, bukan pesimistik,” kata Ma’ruf, Sabtu 13 Oktober 2018.
Beda lagi pandangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Pada Kamis 11 Oktober lalu, saat menghadiri Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta, Prabowo berkata bahwa ekonomi Indonesia saat ini adalah ‘ekonomi kebodohan’.
“Jutaan hektare tanah kita dikuasasi swasta, uangnya dibawa keluar negeri. Ini bukan ekonomi neolib lagi, ini lebih parah dari neolib. Menurut saya ekonomi kebodohan, the economics of stupidity. Inilah yang terjadi,” kata Prabowo di hadapan peserta Rakernas LDII.
Namun, pandangan Prabowo soal ekonomi kebodohan itu tak diambil pusing oleh Ma’ruf. Menurutnya, Indonesia akan mengalami lompatan ke depan dengan memaksimalkan semua yang telah dikerjakan pemerintah saat ini.
“Ya memang sekarang belum, tapi nanti potensi yang sudah ada ini akan kita beri maximize utility,” ujar Ma’ruf. (Awan)