HeadlineNews

Begini Cara Kelompok Teroris Egianus Kogoya Dapatkan Senjata Canggih

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aksi kelompok teroris OPM yang membantai puluhan pekerja Trans Papua beberapa waktu lalu memunculkan pertanyaan besar. Dari mana mereka mendapatkan senjata-senjata canggih yang digunakan untuk menjagal para pekerja yang tidak bersalah tersebut.

Menanggapi pertanyaan itu, Kepala Polri Jenderal (pol) Tito Karnavian mengatakan bahwa kelompok teroris ini mendapatkan senjata dengan sejumlah cara. “Pertama, mereka biasanya mendapatkannya dengan merampas dari anggota-anggota yang lengah,” kata Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 5 Desember 2018.

Kedua, mereka banyak berasal dari konflik di Ambon. Kata dia, maraknya banyak senjata beredar di Papua diprediksi berasal dari gudang Brimob yang pernah dibobol saat konflik berlangsung.

Selain itu, lanjut Tito, banyak juga senjata ilegal yang diselundupkan lewat perbatasan Papua Nugini. “Saya tidak mengatakan dari pemerintah (Papua Nugini) ya. Tapi dari jalur ilegal oknum-oknum di perbatasan Papua Nugini itu beberapa kali juga kita tangkap,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, kelompok teroris OPM kembali beraksi dengan melakukan pembantaian terhadap para pekerja PT Istaka Karya yang tengah membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut, 19 pekerja tewas dan seorang anggota TNI gugur akibat aksi sadis pimpinan Egianus Kogoya itu.

Jimmi Aritonang, salah satu pekerja PT Istaka Karya yang berhasil selamat, juga menyebut korban meninggal dunia yang dibantai oleh kelompok separatis di lereng bukit puncak Kabo adalah 19 orang.

Informasi yang diterima dari berbagai sumber, para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) tak jauh dari lokasi kejadian.

Saat salah satu pekerja mengambil foto, hal itu kemudian diketahui oleh kelompok KKB. Hal itu membuat mereka marah dan mencari orang yang mengambil foto hingga berimbas kepada pekerja lainnya yang ada di kamp pembangunan jembatan.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close