
Lapangan Tembak
Tahap kedua menjadi bagian paling menarik yang dinanti para siswa prajurit. Di tahap ini, pelatihan berbicara tentang kesempurnaan sistem di lapangan tembak dengan tembakan-tembakan nyata.
Satu-satunya perbedaan antara uji pelepasan misil dan situasi pertempuran yang sebenarnya adalah bahwa rudal yang ditembakkan adalah rudal-rudal tanpa hulu ledak. Beberapa jet tempur terbang dikerahkan dalam latihan ini.
Mereka harus menembus sistem pertahanan udara. Tentu saja, hanya ditembak di komputer. “Pada titik tertentu, pesawat menjatuhkan misil bersayap atau rudal pada target dan meninggalkan lintasan penerbangan supaya rudal S-300 yang asli tidak menembak jatuh mereka,” kata dia.
Selain itu, selama penembakan, baik target maupun drone sering dikirim dan pasukan rudal harus melacak dan menembak jatuh mereka. Semuanya dilakukan dalam tiga tahap.
Radar akan mendeteksi dan mengunci target, perkiraan lintasan penerbangan target ke tanah dibuat, dan rudal diluncurkan untuk menyerang sasaran. “Kemudian, perangkat kalkulasi memantau situasi di udara, sementara sistem pertahanan yang tengah diisi ulang mengisi perangkat-perangkat tempurnya,” ujar Safonov.
Susunan Sistem Pertahanan Udara Rusia
Tahukah Anda jika sistem pertahanan udara Rusia bergantung pada rudal antipesawat S-300 dan S-400. Sistem-sistem pertahanan ini mampu mendeteksi target pada jarak 250-400 km.
Paling keren, misil-misilnya dapat menembak jatuh sasaran pada jarak 150 atau 250 km. Target musuh apa pun dapat ditembak jatuh bahkan jika mereka terbang dengan kecepatan 2,5 km/detik.
Selain itu, radar S-400 dan S-300 dapat mendeteksi hingga 36 target dan setiap instalasi peluncuran dapat menembak 12 sasaran secara bersamaan.
Sayangnya, data mengenai jumlah unit dan prajurit yang diturunkan masih dirahasiakan. Namun, jumlah instalasi antirudal, radar-radar pengintai, dan sistem pendamping dan penargetan bisa mencapai beberapa ratus.

Sistem artileri rudal antipesawat Pantsir-S1 mendukung sistem S-300 dan S-400. “Ini adalah formasi pertahanan udara jarak pendek yang ‘menghabisi’ rudal-rudal yang, untuk beberapa alasan, tak bisa ditembak para pendahulunya di pinggiran kota yang jauh,” kata Profesor Ilmu Militer Vadim Kozyulin.
Dia menambahkan bahwa Pantsir-S1 memiliki jangkauan 10 – 15 km. “Selain sistem-sistem pertahanan udara ini, ruang udara Rusia juga dilindungi jet-jet Su-30MS, Su-35, MiG-29, dan MiG-31. Pangkalan udara pesawat-pesawat ini berada tak jauh dari pangkalan sistem pertahanan udara,” kata Kozyulin. (Puji Christianto)
sumber:rbth