News

Bendungan Lolak Diperkirakan Selesai Lebih Cepat Dari Target Awal

Bolaang Mongondow (MI) – Bendungan Lolak yang terletak di Desa Pindol, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, dimulai pekerjaannya pada 2015 dan ditarget selesai pada 2019 mendatang. Perhitungan ini lebih cepat satu tahun dari rencana awal, yakni tahun 2020.

 

Hal tersebut diungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau langsung lokasi pembangunan Bendungan Lolak, di Sulawesi Utara. Bendungan Lolak merupakan salah satu bendungan baru yang pembangunannya dimulai pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

 

“Progresnya sudah mencapai 46%. Mudah-mudahan bisa kita percepat penyelesaiannya dari rencana 2020 menjadi 2019. Saya lihat kondisinya kondusif semoga kerjanya bisa lebih baik dan lebih cepat,” ujar Basuki, Kamis (16/11/2017).

 

Namun demikian dia menekankan, meski pengerjaannya dilakukan percepatan namun mutu pekerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) diminta tetap dipegang.

 

“Saya minta safety first dan zero accident. Pengawasan atau supervisi proyek harus teliti dan saya tidak mentoleransi kesalahan,” ujar Basuki.

 

Kontrak pembangunan Bendungan Lolak dibagi menjadi dua, yakni Proyek Bendungan Lolak senilai Rp 830 Miliar, dibangun secara tahun jamak 2015-2019 dengan kontraktor PT Pembangunan Perumahan (Persero). Sementara untuk kontrak Proyek Bendungan Lolak Paket II senilai Rp 821 miliar dengan kontraktor PT Pembangunan Perumahan (Persero) – PT. Asfhri Putralora (Kerjasama Operasi/KSO) dengan kontrak tahun jamak 2017-2021.

 

Sebagai informasi, Bendungan Lolak memiliki luas area genangan 97,46 hektare dengan kapasitas tampung mencapai 16,1 juta meter kubik. Saat beroperasi akan memasok air irigasi seluas 2.214 hektare, mendukung penyediaan air baku 500 liter/detik, pariwisata, konservasi air dan memiliki potensi tenaga listrik 2,43 MW. (AVR)

Tags

Related Articles

Close