Viral
Bertemu Presiden Jokowi, GNPF-MUI Ingin Sampaikan Pesan Rizieq

Jakarta (MI) – Dibalik pertemuan antara GNPF-MUI dengan Presiden Jokowi ditengah acara Open house di Istana Negara, pada Hari Raya Idul Fitri 1438 H, terdapat fakta bahwa Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, menyampaikan pesan khusus kepada Presiden. Pesan tersebut disampaikan melalui pengurus Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).
Sebagaimana dinyatakan Ketua Tim Advokasi GNPF-MUI, Kapitra Ampera, lewat dirinya Rizieq menyampaikan agar Jokowi bekerja untuk menyejahterakan rakyat dan menjaga keutuhan bangsa. “Habib Rizieq juga berpesan mengenai penegakan hukum dalam berkeadilan dan juga yang lainnya,” jelas Kapitra.
Namun demikian, Kapitra mengatakan bahwa tidak semua pesan Rizieq yang disampaikan ke dirinya itu diteruskan ke Presiden. Kapitra menyebutkan, selain bersilaturahmi, tujuan pihaknya menemui mantan Walikota Solo itu untuk membahas penghentian kasus yang menjerat Rizieq.
“Loh iya, kita datang ke presiden itu, ya kasus ini (Habib Rizieq). Ngapain kita datang ke Presiden kalau nggak ada kaitan,” tuturnya.
Rizieq diketahui telah menyandang status tersangka dalam dua kasus yang berbeda.
Pertama, dia merupakan tersangka kasus dugaan penodaan Pancasila, yang tengah ditangani Polda Jawa Barat. Dan yang kedua, Rizieq terjerat kasus dugaan konten pornografi bersama Firza Husein, yang kasusnya ditangani Polda Metro Jaya.
Selanjutnya Kapitra masih belum mau membeberkan lebih jauh mengenai tindak lanjut pasca-pertemuan, yang merupakan kali pertama GNPF-MUI bertemu dengan Presiden Jokowi. Menurut dia, setelah ini akan ada agenda GNPF-MUI yang pasti dibuat untuk menyelesaikan kasus Rizieq.
“Nanti ada tindak lanjutnya, ini (pertemuan) bukan yang pertama dan terakhir. Pasti ada agenda lain, itu yang belum bisa kita sampaikan ke publik,” tuturnya.
Sementara itu, setelah pertemuan antara GNPF-MUI dengan Presiden Joko Widodo, Ketua Penasehat Presidium Alumni 212, Amien Rais, langsung memanggil seluruh anggota dan pimpinan GNPF- MUI ke Yogyakarta.
“Kami dipanggil mendadak sama Pak Amien untuk membahas soal itu (pertemuan dengan Presiden Jokowi). Tidak ada rencana saya sebelumnya di hari kedua lebaran mau kemari,” kata Ketua Presidium Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo usai menemui Amien di Yogyakarta, Senin (26/06).
Sambo tidak menampik bahwa pertemuan tersebut membahas dampak dari pertemuan Jokowi dan GNPF-MUI terhadap kepentingan perjuangan umat Islam. “Termasuk dampak buruk bagi kredibilitas dan nama baik para ulama, terutama Habib Rizieq di mata umat. Ini yang sangat mungkin terjadi,” jelas Sambo.
Sambo menegaskan, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah lain agar perasaan umat Islam yang sebelumnya sangat mempercayai dan menghormati ulamanya, tidak kecewa dengan adanya pertemuan di Istana Negara itu. (YN)