Gaya Hidup
Bikin Insyaf, Enam Organ Ini Rusak Akibat Merokok

MATA INDONESIA, JAKARTA-Aktivitas merokok memang sudah menjadi budaya di Indonesia bahkan di dunia. Bahkan hampir semua orang tahu efek negatif dari rokok itu sangat besar yakni merusak kesehatan terutama organ tubuh.
Dampak negatif dari asap rokok itu memang tidak langsung terasa saat itu, namun secara perlahan dan menyerang organ tubuh. Dan kerusakana yang diakibatkan dari rokok itu akan sulit diperbaiki atau disembuhkan.
Nah, ada enam organ tubuh yang akan rusak secara perlahan yang disebabkan oleh rokok. Untuk itu disarankan kepada Anda untuk tak lagi menghisap rokok, berikut organ yang rusak dan penjelasannya:
- Mulut dan tenggorokan
Bagian tubuh pertama yang menerima racun-racun rokok adalah mulut dan tenggorokan. Ini bisa menimbulkan kerusakan pada jaringan sel kedua organ tersebut.
Efek yang terlihat adalah bau mulut, gigi menguning, gusi menghitam dan lidah kebas atau tak peka rasa. Paling parah adalah munculnya penyakit kanker pada mulut atau tenggorokan.
- Paru
Paru-paru adalah organ lain yang akan rusak dihajar asap rokok. Akibatnya paru akan sulit berfungsi normal, cepat kehabisan napas, batuk kering, hingga mengalami pneumonia, bronchitis atau kanker.
- Kulit
Kulit perokok atau orang yang terkena paparan rokok mudah mengalami penuaan dini, terlihat tidak segar dan kusam. Kulit juga mengendur dan berkerut, utamanya pada mata dan bibir.
- Otak
Zat racun yang terkandung dalam rokok akan masuk ke dalam aliran darah hingga terbawa ke otak. Akibatnya pembuluh darah di otak melemah, memicu pembengkakan (aneurisma otak) dan dapat menyebabkan risiko stroke hingga 50 persen.
- Jantung
Jantung sudah pasti terimbas dengan zat racun dalam rokok. Nikotin dan karbon monoksida akan merusak jantung secara perlahan. Hasilnya, jaringan pembuluh darah beresiko mengalami kerusakan dan terjadi penggumpalan darah (arteri koroner).
- Tulang dan sendi
Mungkin Anda tak menyangka bahwa tulang dan sendi juga akan terkena dampak dari rokok. Namun racun rokok memang akan menimbulkan peradangan pada tulang dan sendi. Akibat buruknya Anda bisa mengalami osteoporosis. (Tiar Munardo)