unique visitors counter
News

BKPM: Realisasi Investasi Kuartal III 2017 Meningkat, Ratusan Ribu Tenaga Kerja Terserap

Jakarta (MI) – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, jumlah penanaman modal asing (PMA) tumbuh 12 persen khusus di kuartal III 2017 menjadi Rp111,7 triliun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016.

 

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal M Azhar Lubis mengatakan, secara kumulatif sejak awal tahun hingga akhir September 2017 realisasi PMA memiliki kontribusi sebesar 62,1 persen dari total investasi, atau sebesar Rp318,5 triliun.

 

“Realisasi investasi Januari sampai September 2017 sebesar Rp513,2 triliun, sudah 75,6 persen dari target 2017 sebesar Rp678,8 triliun,” ungkap Azhar, Senin (30/10/2017).

 

Sementara itu, khusus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada kuartal III saja, jumlahnya tumbuh 16,8 persen menjadi Rp64,9 triliun dari total realisasi investasi di kuartal III 2017 sebesar Rp176,6 triliun.

 

“Capaian realisasi investasi pada kuartal III 2017 meningkat 13,7 persen. Angka realisasi investasi secara konsisten tumbuh dari waktu ke waktu,” katanya.

 

Di sisi lain, pertumbuhan penanaman modal sepanjang kuartal III 2017 ini juga telah menyerap tenaga kerja dari Indonesia sebanyak 286.497 orang. Bila dirinci, proyek PMDN menyerap pekerja sebanyak 109.711 orang dan PMA sebanyak 176.786 orang.

 

“Ini menunjukan investasi tetap berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. BKPM akan terus mengawal realisasi investasi yang berpotensi menyerap banyak tenaga kerja,” papar dia.

 

Asal negara PMA paling besar dari Singapura sebesar US$2,5 miliar atau berkontribusi 30,1 persen, di susul Jepang US$1,1 miliar atau setara dengan 13,3 persen, dan China sebanyak 9,6 persen atau setara US$800 juta.

 

Secara keseluruhan, mayoritas realisasi invetasi, baik PMA dan PMDN periode kuartal III 2017 menyasar sektor usaha listrik, gas, dan air. Nilai investasi untuk sektor tersebut tercatat sebesar Rp2,21 triliiun.

 

Hal itu kemudian diikuti dengan sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp19,9 triliun, industri logam, mesin, dan elektronik Rp18,9 triliun, pertambangan Rp18,2 triliun, dan industri kimia serta farmasi Rp16,3 triliun. (AVR)

Tags

Related Articles

Close