News

BNPB: Masa Tanggap Darurat Tsunami Lampung Selatan Diperpanjang Dua Minggu

MATA INDONESIA, JAKARTA-Akibat tsunami Selat Sunda, masa tanggap darurat di Lampung Selatan diperpanjang selama dua minggu ke depan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Untuk penanganan darurat di Kabupaten Lampung Selatan, kami perpanjang mulai 6-19Januari 2019,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Sabtu 5 Januari 2019.

Sutopo mengatakan hingga kini korban tsunami di Lampung Selatan 120 orang meninggal dunia, 8.304 orang luka, dan 6.999 orang mengungsi. Kemudian sebanyak 543 rumah rusak berat, 70 rumah rusak sedang dan 97 rumah rusak ringan.

Tak hanya itu, sesuai kesepakatan dan rapat koordinasi kata dia, tidak ada pembangunan huntara di Lampung Selatan. Namun dilakukan pembangunan hunian tetap untuk relokasi.

Ia mengatakan sudah tersedia lahan seluas dua hektare untuk pembangunan hunian tetap. Balai Besar Wilayah Sungai Kementerian PU Pera akan melakukan land clearing, Dinas PU Kabupaten Lampung Selatan akan menyiapkan siteplan, desain dan rencana anggaran.

“Bupati Lampung Selatan akan mengajukan dana siap pakai BNPB untuk pembangunan hunian tetap dan fasilitasnya dalam relokasi,” katanya.

Untuk wilayah Banten, menurut Sutopo masa tanggap darurat telah selesai dan dilanjutkan dengan periode transisi darurat menuju peralihan selama 2 bulan hingga tangga 6 Maret 2019.

Selama masa transisi darurat ini akan dibangun hunian sementara (huntara) untuk menampung para pengungsi. Pembangunan Hunian Sementara akan dilakukan oleh Pemda bekerjasama dengan BNPB dan TNI.

Huntara ini diperlukan untuk meminimalisir gejolak sosial dan mengantisipasi musim hujan agar pengungsi dapat lebih nyaman. Diperlukan waktu selama dua bulan untuk membangun huntara sebelum dilakukan pembangunan hunian tetap yang waktunya lebih panjang.

“Pemda Pandeglang akan mengajukan dana siap pakai ke BNPB untuk pembangunan huntara. Pengerjaan fisik huntara akan dilakukan oleh TNI,” katanya.

Sutopo mencatat hingga Sabtu 5 Januari 2019, korban akibat tsunami di Selat Sunda ada 437 orang meninggal dunia, 9.061 orang luka, 10 orang hilang dan 16.198 orang mengungsi. Sutopo menyebut sudah banyak pengungsi yang kembali ke rumahnya.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Close
Close