News

Bravo, Lompatan Besar Infrastruktur Jokowi Diakui Dunia

Kerja besar dan fokus yang dilakukan Pemerintah Jokowi hanya selama empat tahun masa tugasnya menunjukkan hasil terutama di bidang infrastruktur. T

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kerja besar dan fokus yang dilakukan Pemerintah Jokowi hanya selama empat tahun masa tugasnya menunjukkan hasil terutama di bidang infrastruktur. Telah terjadi lompatan luar biasa di bidang ini hanya dalam kurun waktu itu.

Di awal 2014 atau tahun terakhir masa kerja Kabinet Indonesia II kondisi infrastruktur kita dinilai masih sangat buruk bahkan tertinggal dari Vietnam,Filipina,Thailand,Malaysia dan Singapura.

Data Bank Dunia tahun 2012 peringkat infrastruktur Indonesia berada di urutan keenam di antara negara-negara ASEAN. Hal itu juga masih dirasakan hingga Maret 2014 seperti diungkapkan Ketua Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Arryanto Sagala kepada Kompas 14 Maret 2014.

Sementara peringkat globalnya tahun itu adalah di posisi 85 dari 155 negara. Sedangkan Singapura peringkat ke-2 dan Malaysia ke-27.

Indikator buruknya infrastruktur Indonesia dicontohkan Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri saat itu Imam Haryono dinilai mengalami kemunduran. Jauh dari kata efisien.

Tetapi pada 7 November 2018, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Perhubungan Dr. Gede Pasek Suardika mengungkapkan peringkat infrastruktur Indonesia tiba-tiba sudah ada di belakang Malaysia atau ketiga terbaik di ASEAN.

Artinya empat tahun Pemerintah Kerja Jokowi mati-matian membangun infrastruktur benar-benar membuahkan hasil.

Pasek Suardika mengungkapkan pemeringkatan tersebut bukan dilakukan Kementerian Perhubungan melainkan dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Pembangunan infrastruktur Indonesia juga membuat peringkat global competitiveness Indonesia naik. Peringkat global competitiveness Indonesia sendiri pada tahun 2017 naik dari peringkat 41 menuju peringkat 36.

Pada tahun 2012-2013 peringkat daya saing global Indonesia masih di angka 50.

Tak hanya itu, peringkat kemudahan Berusaha (Easy of Doing Business/EoDB) Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 peringkat EoDB Indonesia naik dari peringkat 91 menuju 72 dan diharapkan naik lagi pada tahun 2019 menjadi peringkat 40.

Padahal peringkat kemudahan berusaha Indonesia di tahun 2013 masih berada di posisi 128.

Sekarang tinggal bagaimana kita mempromisikan semua kemajuan tersebut sehingga investasi benar-benar tertarik masuk Indonesia secara besar-besaran.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close