News
Bukan Fiksi, Kapak Wiro Sableng Benar Ada dan Tersimpan di Malaysia

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tokoh fiksi pendekar 212 Wiro Sableng yang terkenal dengan senjata kapaknya, ternyata sungguh ada dikehidupan nyata. Tapi bukan pendekarnya, namun senjata kapak yang digunakan dan menjadi andalannya.
Sayangnya, senjata yang memang tokohnya terkenal di Indonesia, keberadaan kampaknya justru berada di Malaysia, tepatnya di Muzium Negara Malaysia di Jalan Damansara, Kuala Lumpur.
Keterangan resmi museum menyebutkan Wiro Sableng merupakan senjata yang berbentuk tombak ini berusia lebih dari 100 tahun. Bahagian pangkalnya berbentuk seperti mata kapak dan bersarung. Digunakan dalam adat istiadat raja di Tanah Jawa.
Sungguh menarik mengetahui kalau Wiro Sableng adalah nama sebuah senjata kapak dari Jawa, yang kini menjadi koleksi Muzium Negara Malaysia. Apakah kebetulan namanya sama? Atau dulu Bastian Tito, pengarang Wiro Sableng mendapat inspirasi cerita dari senjata kapak-tombak ini?
Musesum yang dibangun tahun 1906, pernah hancur lebur saat Perang Dunia II tahun 1945. Museum ini dibangun ulang dari 1959-1963 dan sejak itu menjadi museum utama Malaysia.
Museum ini terdiri dari dua lantai dan dibagi menjadi empat galeri. Galeri A adalah sejarah awal, Galeri B adalah kerajaan-kerajaan Melayu, Galeri C adalah era kolonial dan Galeri D adalah Malaysia masa kini.
Kapak Wiro Sableng ini ada di Galeri B area B2 yaitu kerajaan-kerajaan Melayu di Nusantara. Di area tersebut banyak artefak kuno berupa perhiasan dan persenjataan.
Selain Kapak Wiro Sableng, museum ini masih punya banyak koleksi menarik lainnya. Ada replika tulang manusia purba dari berbagai tempat di Asia Tenggara. Ada pula diorama kehidupan manusia purba di wilayah Malaysia. Ada juga beberapa artefak megalitikum yang menarik di museum ini.
Barang berharga lainnya adalah patung Avalokitesvara yang menjadi Artefak Warisan Kebangsaan Malaysia. Patung perunggu ini ditemukan di tambah timah di Perak tahun 1936 diduga dari abad ke 7-12 masehi.
Museum ini memberi ruang paling banyak terkait dengan Kesultanan Malaka yang menjadi cikal bakal Malaysia. Selain itu ada juga koin kuno dari Kesultanan Kelantan. Senjata lain yang menjadi koleksi museum adalah Sundang atau keris Melayu berukuran besar dari Kesultanan Sulu di wilayah Borneo Malaysia.
Era Kolonial dan modern menampilkan display sejarah yang mirip dengan Indonesia. Cerita penjajahan Portugis, Inggris, Jepang, tidak berbeda jauh dengan Indonesia. Namun peta kuno dari kartografer Eropa bisa menjadi informasi menarik bagaimana wilayah Nusantara dulu dikenal oleh bangsa Eropa.