News
BUMN Targetkan Tol Bakauhuni – Palembang Mulai Beroperasi Pada Awal 2019

MATAINDONESIA.ID – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan Tol Bakauheni-Palembang sepanjang 460 kilometer (km) beroperasi pada awal 2019.
“Targetnya pada permulaan 2019 sudah bisa selesai dan beroperasi,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno seperti dikutip Antara, Rabu (29/8).

Menteri BUMN Rini Soemarno bersama sejumlah direksi BUMN Karya dan pihak terkait lainnya dijadwalkan menyusuri Tol Trans Sumatra, ruas Bakauheni-Palembang pada Rabu-Kamis, 29-30 Agustus 2018.
Rini mengatakan ekspedisi ini dilakukan untuk mengetahui kendala pembangunan jalan tol. Pasalnya, jalur infrastruktur ini cukup panjang dan menghabiskan waktu pembangunan yang lama.
Rini berharap tidak ada lagi masalah berarti, sehingga dirinya merasa perlu melihat sendiri ke lapangan agar target itu bisa tercapai.
Sebelumnya, proyek sempat ditenderkan bertahun-tahun, tetapi tak ada yang mau mengerjakan infrastruktur tersebut. Pemerintah akhirnya menugaskan BUMN, yakni PT Hutama Karya (Persero) untuk membangun, mulai akhir kuartal pertama 2015.

“Harapannya waktu itu, bisa diselesaikan dan bisa digunakan saat Asian Games 2018, tetapi sulitnya pembebasan lahan dan banyak kendala yang dihadapi, sehingga tak bisa diselesaikan seluruhnya,” kata Rini.
Menurut Rini, sebagian besar proyek sudah selesai dibangun. Khusus untuk ruas Bakauheni-Palembang akan diperkirakan selesai awal 2019.
Rini juga menyampaikan pihaknya sedang membangun terminal penumpang yang megah dan layak di Merak yang mirip pelabuhan penyeberangan di luar negeri seperti Hong Kong.
“Ini juga didukung oleh sejumlah BUMN dan diharapkan selesai sebelum akhir tahun ini. Pada sisi Bakauheni juga akan dibangun mulai tahun depan,” katanya.
Pembangunan dilakukan agar masyarakat bisa merasakan dan menggunakannya dengan baik, seiring dengan Tol Trans Sumatra.
Hutama Karya yang mendapat penugasan dari pemerintah untuk membangun jaringan jalan tol Trans-Sumatra, pernah menyebut diperlukan total investasi Rp250 triliun.
Disebutkan, ada 11 ruas tol prioritas yang membutuhkan biaya investasi dengan total nilai Rp250,5 triliun. Hingga Juli 2018, biaya yang tersedia sekitar Rp42 triliun.
Dana bersumber dari penyertaan modal negara (PMN), obligasi melalui sekuritisasi aset, ekuitas partner dan dukungan konstruksi.
Keterbatasan kemampuan keuangan membuat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberi dukungan berupa penjaminan keuangan.
Kemenkeu memberikan dukungan berupa jaminan keuangan kepada PT Hutama Karya (Persero) untuk membangun tiga ruas jalan tol di Sumatra.
Ketiga ruas tol tersebut yaitu Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, dan Bakauheni-Terbanggi Besar.