
MATA INDONESIA, JAKARTA – Mengakhiri akhir pekan minggu pertama Desember 2018 ini, mayoritas indeks saham di Asia mengalami penguatan. Termasuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menghijau 0,18 persen atau menguat 10,86 poin ke level 6.126,36.
Menurut Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, penguatan IHSG pada penutupan perdagangan 7 Desember 2018 kemarin ditopang indeks Property (+2.32 persen) dan Aneka Industri (+1.38 persen) yang menjadi pemimpin penguatan indeks sektoral.
Adapun Saham ASII (+1.23 persen) kembali memimpin kontributor penguatan IHSG dengan PWON (+8.55 persen) dan WSKT (+6.96 persen) pada sektor property. Saham WSKT diperdagangkan dengan PER terendah dari rata-rata PER perusahaan sejens dan 2 tahun terakhir dilevel 5.5x sehingga menarik perhatian investor menjelang akhir tahun dengan Fair Value hingga level 2300.
Sementara Rupiah terpantau menguat 0.28 persen dilevel Rp 14.480 per dolar AS setelah kembali melemah mencapai Rp 14.500 per dolar AS. Penguatan ini lantaran Bank Indonesia menyatakan fokusnya pada intervensi Rupiah diakhir tahun dengan melakukan pembelian obligasi.
Rilisnya data cadangan devisa yang meningkat menjadi 117.2 miliar dolar AS menjadi angin positif pada IHSG hingga penutupan. Cadangan Devisa didukung oleh pendapatan eksport minyak dan gas serta penarikan utang luar negeri pemerintah. Investor asing tercatat net sell -538.64 miliar rupiah.
Untuk perdagangan awal pekan, Senin 10 Desember 2018, Lanjar memperkirakan pergerakan IHSG perlahan menguat mendekati target level FR161.8 persen. Yakni dengan kondisi indikator Stochastic dan RSI yang berada di Area overbought menjadi pemberat secara teknikal.
Peluang penguatan akan terbuka cukup lebar jika IHSG berhasil menguji target FR161.8 persen di level 6155 dengan target level resistance 6200. Wave yang terbentuk yakni wave 3 sehingga IHSG bersiap mengalami wave 4 yang cenderung terkoreksi jang pendek sebelum kemudia kembali menguat membentuk wave 5 secara siklus medium term.
“Sehingga pada pekan depan IHSG diperkirakan melanjutkan penguatan terbatasnya dengan support resistance 6095-6200,” kata Lanjar.
Berikut saham-saham yang masih dapat dicermati para investor untuk awal pekan depan, diantaranya BISI, INTP, GGRM, ASII, HOKI, AKRA.