MATA INDONESIA, JAKARTA – Mayoritas indeks saham Asia ditutup berbalik menguat. Tak terkecuali Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 72,67 poin ke level 6.408,78 pada Selasa 15 Januari 2019.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, penguatan indeks domestik kemarin ditopang sektor Konsumer (+1.44 persen) dan Keuangan (+0.78 persen) yang memimpin kontributor penguatan hingga akhir sesi perdagangan.
Menghijaunya IHSG juga dikarenakan data aktifitas import bulan Desember 2018 rilis paling lambat dalam 18 bulan terakhir di level 1.16 persen YoY setelah pemerintah mengadopsi langkah-langkah tarif yang lebih tinggi pada beberapa barang import.
“Sehingga posisi defisit neraca perdagangan sedikit berkurang dilevel -1.10 miliar dolar AS berbanding -2.05 miliar dolar AS pada periode sebelumnya,” kata Lanjar di Jakarta, Rabu 16 Januari 2019.
Sementara total Akitifitas Export 2018 tumbuh 6.65 persen dan Import tumbuh 20.15 persen menjadi trigger positif investor pada perdagangan kemarin. Rupiah pun ikut menguat terhadap dolar AS sebesar 0.24 persen ke level Rp 14.090 per dolar AS.
Investor asing pun kembali tercatat net buy Rp 1.91 triliun dengan komposisi dipapan reguler sebesar Rp 840.72 miliar, sementara di papan negosiasi Rp 1.06 triliun rupiah. Yakni dengan saham TLKM, BMRI, BBCA, BBRI dan UNVR menjadi top net buy value.
Lanjar pun memprediksi, IHSG pada perdagangan hari ini, Rabu 16 Januari 2019 akan ditutup menguat. Sebab secara teknikal IHSG break out resistance dan upper bollinger bands sehingga terus bergerak menguat menguji FR261.8 persen dikisaran 6424.
Indikator Stochastic bergerak terkonsolidasi pada area jenuh beli dengan momentum RSI yang cenderung mahal. “Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak menguat tertahan cenderung dihantui aksi profit taking dengan support resistance 6341-6424,” kata Lanjar.
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati hari ini diantaranya TKIM, MAIN, TPIA, INTP, INDF, HMSP, ICBP, WOOD, HOKI.
