News

Canggih, Peneliti di Saudi Ciptakan Alat Penarik Air dari Uap di Udara

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Para peneliti dari King Abdullah University of Science and Technology di Arab Saudi berhasil menciptakan sebuah alat yang dapat mengubah uap di udara menjadi air yang bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.

Mengutip Science Alert, baru-baru ini, penelitian tersebut didasarkan pada fakta bahwa ada 13 triliun ton uap air yang terbang bersama udara di sekitar manusia. Hanya saja, selama ini belum ditemukan teknologi yang tepat untuk melakukan penarikan air dari uap tersebut.

Akhirnya, selama ini manusia untuk memenuhi kebutuhan hariannya memperoleh air dari dalam tanah melalui sumur, aliran sungai, dana atau sumber air lainnya di daratan.

Kunci dari prototipe alat ini adalah senyawa kimia kalsium klorida yang murah, stabil, ramah lingkungan, dan tidak beracun. Kalsium klorida adalah zat yang sangat baik dalam menyerap air yang ada di udara atau proses yang kita kenal dengan higroskopi.

Untuk memudahkan penampungan air dalam proses higroskopi, para peneliti mengembangkan sistem penyimpanan kalsium klorida dalam bentuk hidrogel.

Lalu, para penelitia menggunakan cahaya untuk mengembalikan hampir 100 persen dari proses higroskopi yang berubah menjadi gel dengan menambahkan beberapa nanotube karbon kecil untuk melepaskan air.

Dalam praktik yang dilakukan pada malam hari, 35 gram hidrogel mampu mendapatkan 37 gram air dengan kelembapan relatif sekitar 60 persen.

Pada siang hari, dengan paparan matahari selama 2,5 jam, hidrogel ini mampu menyerap 20 gram air yang dikumpulkan dalam perangkat dan siap untuk diminum.

Bisa jadi, alat terbaru ini adalah jawaban bagi kekhawatiran akan langkanya air di masa depan. (Ryan)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close