Headline
Cara Dunia Atasi Kekerasan Sepakbola, Dari Larang Pria ke Stadion Sampai Libatkan Intelijen
Berikut cara tiga negara dalam mengatasi kekerasan akibat persaingan suporter sepakbola yang super fanatik seperti di Italia dan Inggris

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kasus kematian fans fanatik klub sepakbola asal Jakarta Persija, Haringga Sirla akhirnya disikapi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan menghentikan sementara pertandingan Liga 1 sampai tim verifikasi berhasil menginvestigasi kasus itu dengan sempurna.
Kasus kekerasan akibat perseteruan di dunia sepakbola juga terjadi di banyak negara. Beberapa negara bahkan melakukan hal yang sama dengan PSSI. Berikut cara tiga negara dalam mengatasi kekerasan akibat persaingan suporter sepakbola yang super fanatik seperti di Italia dan Inggris.
Turki
Asosiasi sepakbola Turki (TFF) pernah membekukan pertandingan liga utama sepakbolanya pada 2013 karena tewasnya pendukung Klub Fenerbache bernama Burak Yildrim yang ditikam suporter Klub Galatasaray, Yusuf Ortak.
Peristiwanya terjadi setelah kedua klub terkenal di Turki itu selesai bertanding dengan kemenangan Fenerbache 2-1. Burak yang saat itu berusia 19 tahun sedang menuju rumahnya menggunakan jersery klub kesayangannya.
Saat Burak sedang menunggu bus di halte dengan stadion tiba-tiba sekelompok suporter Galatasaray datang menyerangnya dan menghunjamkan tusukan sejumlah benda tajam ke tubuhnya.
Tetapi nyawa Burak Yildrim tak tertolong meski sudah dibawah ke rumah sakit daerah setempat. Ortak pun ditangkap pihak berwajib.
Pembekuan liga Turki pun tidak berlangsung lama. Hanya selama seminggu.
Klub Fenerbache pun sempat menerapkan cara unik akibat seringnya pertikaian antar suporter itu. Mereka pun melarang laki-laki menonton sepakbola di stadion 2011.
Klub itu memberi 41 ribu tiket gratis kepada penonton perempuan dan anak-anak. Akbatnya saat itu stadion hanya dipenuhi perempuan dan anak-anak setiap menyelenggarakan pertandingan sepakbola.
Italia
Federasi Sepakbola Italia (FIGC) dengan tegas menghentikan semua pertandingan sepakbola Seri A dan Seri B di akhir pekan bulan Februari 2007. Keputusan itu diambil akibat kerusuhan yang ditimbulkan suporter di Catania. Peristiwa itu mengakibatkan tewasnya seorang polisi berusia 38 tahun akibat bom rakitan yang meledak di wajahnya.
Bukan hanya pertandingan Seri A dan Seri B akhir pekan ini yang dihentikan. Pertandingan persahabatan antara tim nasional Italia dengan Rumania juga dihentikan.
Inggris
Cara Inggris mengurangi akibat kekerasan di dunia sepakbola juga perlu jadi pelajaran mengingat para pendukung sepakbola di negeri Ratu Elizabeth yang dikenal dengan hooligans itu sangat fanatik dan sadis.
Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para suporter sepak bola. Salah satunya lewat pembenahan stadion.
FA melarang semua penonton berdiri. Semuanya harus duduk di bangku yang sudah disediakan. Cara itu cukup sukses, kalau pun ada percikan hooligans hanya pada skala yang sangat kecil dan bisa langsung ditangani aparat keamanan.
Selain itu kepolisian London bahkan melibatkan analisis intelijen untuk merumuskan skenario pengamanan untuk mengeliminir kekerasan sepakbola. Setidaknya ada lima hal pengamanan yang selalu menjadi perhatian sebelum laga sepakbola di negeri itu digelar.
Pertama
Setiap pertandingan harus dilengkapi surat izin atau sertifikat keamanan dan keselamatan yang telah disetujui Grup Penasihat Keselamatan lokal (SAG). SAG itu terdiri dari perwaklan klub sepak bola lokal, kepolisian lokal, pemadam kebakaran, dewan kota, dan dari dinas kesehatan.
Semua pihak di dalam SAG itu harus dapat menjamin dan memastikan pelayanan untuk mengamankan dan mengantisipasi risiko keselamatan saat pertandingan sepak bola.
Kedua
SAG juga yang menentukan derajat skenario kehadiran aparat untuk menjamin keamanan dan keselamatan dalam sebuah laga sepak bola. Contohnya derajat dengan kategori A misal ditetapkan pada laga Tottenham Hostpur versus Arsenal, atau West Ham United versus Milwall FC.
Petugas sudah membuat matriks yang menggambarkan tingkat keamanan pada setiap pertemuan klub-klub tertentu. Walaupun begitu, kategori skenario itu bisa berubah jika terjadi peristiwa luar biasa dalam pertandingan sepak bola.
Ketiga
Komando ada di tingkat kepala kepolisan lokal, walau begitu aparat di lapangan bisa meminta bantuan atau saran ke atas.
Tak hanya itu, setiap klub pun memiliki protokol tersendiri yang juga disesuaikan dengan skenario yang ditentukan SAG.
Tak ada jumlah pasti untuk pelibatan aparat dalam setiap skenario. Jumlah aparat itu ditentukan dalam rapat koordinasi serta keputusan dari kepolisian lokal.
Keempat
Setiap kali berlangsung sebuah pertandingan, satuan khusus Kepolisian Lalu Lintas Inggris (BTP), mengunjungi pihak-pihak terkait untuk mendiskusikan mata rantai koordinasi di SAG. Jika BTP tidak dapat memastikan mata rantai koordinasi terjalin baik, ada hak untuk menyarankan membatalkan pertandingan. (Kris Juanda)