News
‘Daging Imitasi’ Mulai Digunakan di Resto Singapura

MATA INDONESIA, JAKARTA-Seorang aktivis lingkungan dari Hong Kong, David Yeung punya misi menyelamatkan dunia. Ia berharap banyak orang berhenti makan daging. Nah, sebagai penggantinya, ia memperkenalkan ‘daging imitasi’ berbahan sayuran dan kini resto di Singapura sudah mulai menyajikanya.
Menurut Yeung, masalah besar di dunia seperti perubahan cuaca, kerawanan pangan dan kesehatan masyarakat, bisa diatasi dengan meniadakan konsumsi daging pada kehidupan manusia.
Dikutip dari Business Insider, beberapa waktu lalu Yeung yang merupakan CEO Green Monday meluncurkan kelompok organisasi sosial di Singapura. Organisasi ini coba mempromosikan pola makan berbasis sayuran dengan sifat keberlanjutan.
Dalam acara peluncuran itu, Yeung memperkenalkan pilihan makanan yang ramah lingkungan, Omnipork. Berupa imitasi daging babi yang dibuat dari sayuran. Ada sekitar 20 restoran dan grup hospitality dengan lebih dari 80 cabang yang telah setuju memakai Omnipork dalam sajiannya.
Beyond Meat, misalnya, akan masuk ke gerai ritel Singapura akhir tahun ini. Sementara Omnipork rencananya dijual awal tahun depan.
Lalu bagaimana rasa Omnipork? Dalam acara peluncurkan kelompok organisasi sosial di Singapura ini juga disajikan olahan Omnipork asam manis yang dibuat Mezza9. Sebelumnya juga terungkap kalau Omnipork dibuat dari kedelai, kacang polong, jamur shiitake dan beras.
Dibanding daging babi sungguhan, Omnipork punya kandungan lemak jenuh 70 persen lebih rendah, 65 persen lebih rendah kalori, dan nol kolesterol. Keunggulan lainnya, Omnipork tinggi kalsium, zat besi dan serat.
Tampilan Omnipork tergolong mirip daging babi sungguhan. Ada tekstur yang menyerupai daging dengan sedikit gumpalan dan lipatan-lipatan khas daging pada permukaannya. Soal rasa, Omnipork pun mirip daging babi.