HeadlineViral

Dalam 24 Jam, Mantan Kader Demokrat, Gerindra dan PKS Dukung Jokowi

Kader PKS itu adalah Zulkieflimansyah  yang Rabu 19 September 2018 dilantik sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) berpasangan dengan Sitti Rohmi Djalilah yang mantan kader Partai Demokrat.

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dalam 24 jam terakhir kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mantan kader Partai Demokrat dan mantan kader Partai Gerindra mendukung Jokowi dan Ma’ruf Amin untuk memimpin Indonesia lima tahun lagi.

Kader PKS itu adalah Zulkieflimansyah  yang Rabu 19 September 2018 pagi dilantik sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) berpasangan dengan Sitti Rohmi Djalilah yang mantan kader Partai Demokrat.

Baik Zul maupun Sitti sama-sama bersuara tegas mendukung Jokowi sebagaimana keputusan Nahdlaul Wathan.

“Belum pernah ada dalam sejarah kita presiden yang menginap di Pulau Sumbawa kecuali Pak Jokowi,” kata Zulkiefli di Istana Negara.

Sitti adalah kakak kandung Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang yang meninggalkan Partai Demokrat demi Jokowi memimpin dua periode.

Meski mendukung, tetapi Zulkieflimansyah tidak akan menjadi juru kampanye atau anggota tim sukses dukungannya itu. Alasannya, agar masyarakat Lombok tidak terpecah. Tetapi Sitti sangat bersedia menjadi anggota timses atau juru kampanye.

Sementara Rabu 19 September 2018 malam mantan Ketua DPP Partai Gerindra Fami Fachrudin juga mengikuti jejak kader PKS dan mantan kader Partai Demokrat tersebut. Dia mendirikan Relawan Kotak Hijau.

Pembentukan relawan itu ditujukan memerangi informasi yang berisi hasutan dan fitnah terutama di tengah umat Islam.

“Saat ini umat Islam yang seharusnya penuh hikmah, beradab dan adil terjebak dalam ujaran kebencian dan informasi provokatif,” ucap Fami.

Fami mengemukakan prinsip Islam Washatiyah sebagai prinsip Kotak Hijau. Baginya, umat Islam harus mampu berdialog dengan baik di tengah-tengah perbedaan, baik di internal umat Islam maupun di antara komponen bangsa.

Relawan Kotak Hijau menginginkan Jokowi melanjutkan kepemimpinannya pada periode yang kedua. Selain dekat dengan ulama dan sering mengunjungi pesantren, Jokowi juga dianggap santun dan pekerja keras.

Sementara Ma’ruf Amin dianggap sebagai sosok yang tepat mendampingi Jokowi. “Keulamaan Kiai Ma’ruf menyejukkan umat dan kepakarannya dalam bidang ekonomi syariah sangat dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi umat,” kata Fami. (Kris)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close