News

Deteksi Tanah Longsor, Alat Peringatan Dini Dipasang di Kampung Adat Sukabumi

MATA INDONESIA, JAKARTA-Satgas terpadu memasang alat peringatan dini tanah longsor atau early warning system (EWS) di puncak tebing tempat terjadinya tanah longsor yang menimbun puluhan rumah di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Alat itu dipasang guna mengantisipasi terjadinya tanah longsor susulan ketika proses evakuasi.

“Kami pasang agar ada peringatan pergerakan tanah, sehingga ada antisipasinya,” ujar Komandan Korem (Danrem) 061 Suryakencana, Kolonel Inf M Hasan, dalam keterangannya, Kamis 3 Januari 2019.

EWS yang dipasang merupakan buatan lokal. Alat tersebut dapat mendeteksi dini pergerakan tanah hingga 20 cm.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, mengatakan EWS yang terpasang di puncak bukit yang terjadi longsoran berfungsi mendeteksi pergerakan tanah. Lampu dan sinyal suara akan menyala apabila akan terjadi tanah longsor.

Sistem kerjanya, kata dia, ketika ada pergerakan tanah lima sentimeter, lampu akan menyala. Ketika ada pergerakan lagi 10 sentimeter, akan terdengar sirene yang terdengar hingga sejauh 1.000 meter. Kalau (pergerakan tanah) 15 sentimeter, sirene akan kembali berbunyi.

“Tanda bahaya atau sirene akan kembali berbunyi ketika ada pergeseran tanah sampai 20 sentimeter,” katanya.

Selain itu, kata Andi, ketika sirene berbunyi untuk ketiga kalinya, seluruh warga dan relawan diharapkan melakukan evakuasi mandiri. “Prediksi berdasarkan pengalaman kita, ketika sudah bergeser 20 sentimeter, artinya akan longsor, sirene ketiga kembali berbunyi memberi tanda peringatan,” katanya.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close