Gaya Hidup

Di Negara Ini, Wanita Jomblo Dapat Cuti Cari Pasangan Jelang Imlek

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa, jatuh pada Selasa, 5 Februari 2019.

Nah, setiap perayaan Imlek sejumlah perusahaan di China berbaik hati untuk memberikan cuti bagi wanita jomblo untuk mencari pasangan.   

Dilaporkan South China Morning Post, dua perusahaan di provinsi Zheijiang, China menawarkan cuti tambahan untuk para pegawai wanitanya selama periode Imlek.

Ekstra hari libur dari tujuh hari cuti yang diberikan itu diperuntukan bagi mereka yang belum menikah dan berusia lebih dari 30 tahun. Tujuannya agar mereka bisa mempersiapkan tahun baru China lebih maksimal, terutama untuk urusan cari pasangan.

Salah satu perusahaan yang memberikan ‘cuti cinta’ tersebut adalah Song Dynasty Town. Tempat atraksi turis itu mengaku ingin memberikan kesempatan untuk para pegawai kantornya berinteraksi dengan lawan jenis. Hal tersebut pun disambut hangat oleh para pekerja jomblo yang memang butuh waktu lebih untuk berkencan.

“Rasio pria dan wanita di perusahaan kami tergolong seimbang. Tapi kebanyakan pekerja wanita bekerja di departemen fungsional internal dan beberapa adalah performer acara,” kata perwakilan Song Dynasty Town.

Beberapa pegawai wanita kata dia, lebih jarang berkontak dengan dunia luar. Karena itu, dirinya harap bisa memberi cuti lebih kepada pegawai wanita untuk memberi mereka lebih banyak waktu dan kesempatan berinteraksi dengan dunia luar.

Keputusan ini pun terisnpirasi dari sebuah SMP di Hangzhou yang menawarkan para guru cuti ekstra dua hari setiap bulan untuk mencari pasangan. Dikatakan jika hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan semangat dan produktifitas para pekerja wanita.

Di China, banyak wanita yang diharapkan membawa kekasihnya atau calon suami saat Imlek. Apalagi untuk mereka yang telah melewati usia 20 tahun. Tak jarang mereka mendapat stigma negatif dari lingkungan sebagai ‘wanita sisa’ dan dianggap hanya mementingkan karier.

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close