HeadlineNews

Dicari Influencer untuk Pasarkan Produk Ini

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah beberapa waktu lalu menerbitkan produk sukuk terbaru, yakni Sukuk Tabungan 002 (ST002). Untuk mengoptimalkan pemasaran produk tersebut, pemerintah mengajak para influencer.

Peran influencer diyakini bisa menjangkau lebih banyak kalangan, khususnya generasi milenial. Hal itu diamini Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengaku akan mengerahkan influencer untuk mengambil momen sosialisasi ST002.

Salah satu poin penting dalam hal ini adalah mengubah stigma masyarakat terkait sukuk. “Sukuk itu distigmakan utang dan seakan najis, jadi kita mohon, kita perlu bersama-sama memperbaiki, karena jika distigmakan ini tidak akan berkembang, kita jadi mengkerdilkan potensi besar yang sudah ada,” katanya beberapa waktu lalu di Jakarta.

Padahal Indonesia disebut-sebut perlu mempercepat pembangunan, sementara jika dengan APBN saja tidak akan cukup. Keuangan syariah menjadi potensi baru yang dapat ikut memajukan perekonomian nasional mengingat potensi yang dimiliki.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo sepakat bahwa kunci untuk meningkatkan peran keuangan syariah adalah edukasi dan kampanye. Hal ini bisa dilakukan dari penanaman dalam kurikulum pendidikan seperti di pesantren dan universitas, juga pengembangan Sumber Daya Manusia.

“Bagaimana mereka bisa menjadi aset dan ikut mensosialisasikan hal ini, kita kampanye bersama,” kata dia.

Sementara itu Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Nurhaida mengatakan tingkat inklusi dan literasi keuangan syariah masih sangat rendah. Menurut survei yang dilakukan pada 2016, tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masing-masing hanya sebesar 8,11 persen dan 11,06 persen.

Nurhaida menilai kurangnya sosialisasi juga karena kurang momentum terkait dengan produk syariah itu sendiri. Market tidak berkembang karena variasi produk terbatas sehingga masyarakat tidak punya banyak pilihan. “Maka, produk-produk syariah ini perlu dikembangkan. Kemudian memang betul dalam pengembangan syariah butuh koordinasi dan kerja sama yang baik dari pihak-pihak terkait,” kata dia.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan inovasi produk syariah. ST-002 menjadi salah satu yang terbaru dan hasil penyesuaian dengan kondisi milenial saat ini. ST-002 memiliki imbal hasil minimal 8,30 persen dengan tenor pendek, juga dibeli secara online sehingga diharapkan dapat menarik kaum muda.

CEO Bareksa, Bachtiar Arief mengatakan produk-produk yang telah dikeluarkan pemerintah sudah cukup menarik dan menjadi terobosan. Kaum milenial memiliki karakteristik tertentu dalam berinvestasi. Contohnya, mereka sangat mementingkan return, tenor pendek dan kepraktisan.

Seperti saat peluncuran Surat Berharga Ritel seri-seri sebelumnya, kaum milenial juga ikut berinvestasi. “Karena mudah, dilakukan secara online, dan dengan efek psikologis bahwa dengan berinvestasi kita juga membantu kemajuan bangsa,” katanya.

Ia pun optimis ST-002 akan menarik bagi kaum milenial, apalagi bagi mereka yang menginginkan basis syariah. (Puji Christianto)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close