Viral
Dukungan Perempuan Jawa Barat untuk Jokowi-Ma’ruf Bergulir di Bandung

MATA INDONESIA, BANDUNG – Sejumlah kaum perempuan di Jawa Barat mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019, di Bandung, Selasa 25 September 2018. Mereka yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Parahyangan (GPP) ini terdiri dari berbagai latar belakang seperti ibu rumah tangga, dosen, dokter, hingga pengusaha.
Menurut Koordinator GPP, Inge Suprayogi, deklarasi ini muncul karena adanya kesamaan penilaian terhadap kandidat calon presiden dan wakil presiden yang mengemuka saat ini. Menurutnya, Joko Widodo telah berhasil memimpin Indonesia pada periode 2014-2019 dengan berbagai bukti pembangunan baik di bidang infrastruktur, ekonomi, dan kesehatan.
“Akhirnya kami merasa bahwa Pak Jokowi itu memang pilihan kami. Sudah terbukti kerjanya, bersih, dan merakyat,” kata Inge dalam acara Suara Perempuan Bagi Negeri di Bandung.
Selain itu, dia menilai belakangan ini muncul berbagai isu dan persoalan yang bisa memecah persatuan bangsa. Isu agama dan ekslusivisme lainnya terus bermunculan sehingga cenderung mengkotak-kotakan masyarakat.
“Dengan adanya masalah-masalah ini, penting buat kita untuk bergerak. Harus ada gerakan yang baik,” katanya.
Selain mendukung dan ikut mengampanyekan Joko Widodo-Maruf Amin, GPP juga akan mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terpecah belah sehingga harus pandai dalam menyikapi setiap informasi yang beredar.
Pertama, mereka akan mengedukasi anak dan keluarga lainnya agar lebih cermat dalam menyaring informasi. Selain itu, mereka pun akan terus bergerak ke masyarakat lainnya untuk melakukan hal yang sama.
“Kita akan keliling Jawa Barat untuk menghadapi kesimpangsiuran berita yang masuk. Kita harus cerdas dalam menerima informasi,” katanya.
Di tempat yang sama, aktivis GPP, Yena Iskandar Masoem, mengatakan, saat ini banyak pihak-pihak yang ingin memanfaatkan kaum ibu khususnya untuk kepentingan politik. Oleh karena itu, dia mengajak para perempuan untuk lebih cerdas dalam memahami situasi dan kondisi kekinian.
“Ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan perempuan-perempuan hebat. Jangan mau diprovokasi, tetap berpikir sehat, objektif,” katanya.