Ekonomi
Indonesia-Swedia, Kerja Sama Bidang Teknologi Informasi dan Film

Jakarta (MI) – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia bekerja sama dengan Swedia di bidang teknologi informasi dan kota pintar. Hal ini sangat penting, mengingat ekonomi kreatif memiliki potensi yang besar terhadap perekonomian nasional.
Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik mengatakan ada tiga subsektor ekonomi kreatif yang memiliki daya tarik dan dapat memengaruhi berkembangnya sektor lain yakni film, animasi, dan musik.
“Swedia tertarik untuk bekerjasama di bidang film dan aplikasi. Sedangkan musik dan fesyen lebih cepat diterapkan,” ujar Ricky, Rabu (22/11/2017).
Bekraf sedang mengembangkan berbagai program yang memerlukan dukungan jejaring internasional kuat seperti animasi, barang-barang kerajinan dan tenun. Namun, upaya tersebut tidak akan berhasil bila para pelaku tidak menggali bidang usaha yang tersedia.
Secara keseluruhan, Bekraf membidangi 16 subsektor ekonomi kreatif yang diharapkan dapat menjadi andalan baru penggerak perekonomian nasional, baik dari sisi kontribusi terhadap produk domestik bruto, peningkatan ekspor, maupun penyerapan tenaga kerja.
Selain itu, pihak Swedia dan Indonesia sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan pusat inovasi, kreativitas, teknologi, serta riset. Dengan demikian, pelayanan pemerintah secara elektronik, pelayanan yang berkelanjutan di bidang transportasi, serta penggunaan energi baru dan terbarukan menjadi hal-hal yang diperhatikan dalam kerja sama tersebut. (AVR)