Indonesia – Vietnam, Menlu: Hubungan Dua Negara Dengan Pertumbuhan Ekonomi Baik

Jakarta (MI) - Di tengah situasi ekonomi dunia yang merosot, perdagangan Indonesia dan Vietnam menunjukkan pertumbuhan. Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, setelah mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, YM TN Nguyen Phu Trong di Istana Kepresidenan, Jakarta.

 

"Kita lihat di dalam perdagangan, misalnya, di tengah situasi ekonomi dunia yang merosot, perdagangan Indonesia dan Vietnam menunjukkan pertumbuhan. Tahun lalu perdagangan kita sudah 6,2 billion US dollar. Penduduk Vietnam itu sekitar 90-92 juta. Pertumbuhan ekonominya lebih dari 6 persen," kata Retno di Jakarta, Rabu (23/8/2017).

 

Untuk itu, lanjut Retno, kalau dilihat dari perdagangan, paling tidak ada beberapa elemen ekspor Indonesia yang sangat kuat. Seperti ekspor mobil Completely Built Up (CBU) Indonesia.

 

"Itu adalah yang terbesar. Jadi impor mobil CBU ke Vietnam itu paling besar berasal dari Indonesia. Sekarang mereka ingin mengambil impor batu bara Indonesia. Karena mereka memerlukan banyak sekali batu bara untuk pembangunan power plant," jelasnya.

 

Menurut Retno, hubungan bilateral Indonesia dan Vietnam sangat kuat, terutama di bidang perdagangan dan investasi.

 

"Jadi kalau dilihat dari struktur hubungan bilateral kita, perdagangan kita sangat kuat, kemudian investasi kita di Vietnam juga cukup besar, hampir 500 juta US dollar, sebagian besar ada di properti, semen kita sudah masuk dan masih ada beberapa lagi yang ingin masuk ke investor kita ke Vietnam," jelasnya.

 

Untuk itu, Retno menegaskan, kunjungan Nguyen Phu Trong ke Indonesia untuk meningkatkan kerja sama, terutama di bidang ekonomi. Sebab, Indonesia melihat potensi yang dimiliki dua negara berpenduduk besar sedang mereformasi diri, sedang membangun infrastruktur secara besar-besaran, dan sedang membangun pertumbuhan ekonomi yang hasilnya sangat baik.

 

"(Pertumbuhan ekonomi) Indonesia lebih dari 5 persen, Vietnam lebih dari 6 persen. Jadi intinya itu yang dibahas oleh Pak Presiden dengan ketua partai dari Vietnam," katanya. (YVS/AVR)