Jakarta (MI) Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia, Zaldy Ilham Masita, mengatakan Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) XV sesuai permintaan pengusaha bidang logistik dalam memperlancar alur dan menurunkan biaya logistik. Ia memperkirakan PKE XV dapat mengurangi biaya logistik sebesar 1-3 persen.
“Jika implementasi berjalan lancar dan cepat, akan bisa memberikan dampak pada biaya logistik sebesar 1-3 persen,” kata Zaldy di Jakarta, Jumat (16/6).
Menurut Zaldy, yang paling banyak memberikan penurunan biaya logistik adalah dari revisi aturan Regulated Agent di kargo bandara. Ia menjelaskan pengurangan biaya logistik 1 persen sudah sangat besar dari total biaya logistik 24 persen dari GDP.
Pemerintah telah menerbitkan PKE terbaru yang berfokus pada usaha logistik. Dengan PKE ini, pemerintah berharap agar pengusaha yang kerap menyimpan barangnya di luar negeri bisa memindahkannya ke Indonesia.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan secara garis besar dampak yang diharapkan dari PKE ini adalah kemudahaan dan kemurahan usaha, khususnya di sektor perkapalan dan galangan. Selain swasta, dalam PKE XV, pemerintah juga memperkuat keberadaan Indonesia National Single Window (INSW). Menteri Darmin menyatakan pemerintah memberikan fungsi independensi kepada INSW untuk mengembangkan sistem elektronik layanan ekspor dan impor. (AVR)