
MATA INDONESIA, JAKARTA-Calon Wakil Presiden (cawapres) Ma’ruf Amin memutuskan mengundurkan diri sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Hal itu disampaikan secara langsung dalam rapat pleno yang digelar di kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat.
“Sebagaimana diatur dalam AD/ART, terhitung hari ini saya menyatakan mengundurkan diri. Selanjutnya tugas-tugas dilaksanakan oleh wakil Rais Aam,” ujar Ma’ruf.
Meski berat kata dia, itu sudah menjadi konsekuensinya jika menerima sebagai cawapres. Pengunduran ini merupakan bukti bahwa ia tunduk terhadap AD/ART NU.
Meski demikian walaupun sudah mengundurkan diri, dimanapun dan sampai kapanpun dirinya adalah kader NU. Menurutnya ini, perjuangan baru untuk menuju kemaslahatan yang lebih luas. “Untuk itu saya mohon doa restu sekaligus pamit semoga apa yang kita cita-citakan semua dikabulkan.
Ma’ruf mengaku sulit saat dihadapkan pada pilihan untuk menjadi pendamping Joko Widodo menjadi calon wakil presiden. Dia pun meminta arahan kepada banyak kyai.
“Semua menyarankan saya untuk mengambil kesempatan ini untuk membawa NU ke ranah lebih luas yaitu ranah berbangsa dan bernegara. Dengan tekad bulat saya menjalankan petunjuk itu meski berat,” katanya.
Selanjutnya, menurut aturan AD/ART PBNU, jabatan Rais Aam akan diberikan kepada wakil Rais Aam yang kini dijabat Miftahul Akhyar. Sementara Ma’ruf akan tetap di PBNU sebagai Mustasyar. (Tiar)