MATA INDONESIA, JAKARTA – Rangkaian gempa bumi yang menghantam Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat seminggu ini masih belum berakhir. Pagi ini 15 November 2018 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi gempa dengan magnitude 5,5 mengguncang kawasan itu lagi.
Gempa tercatat pada pukul 06.01 WIB. Pusatnya 13 kilometer tenggara Mamasa dengan kedalaman 10 kilometer dan tidak dinyatakan berpotensi tsunami.
Hingga kini belum dilaporkan dampak gempa yang cukup besar tersebut. Dalam skala itu goyang gempa biasanya sangat bisa dirasakan namun belum cukup menghancurkan bangunan yang kokoh.
Hal yang menjadi menarik adalah lebih dari seminggu ini Mamasa rutin diguncang gempa.
Sebelum pagi ini, Rabu 14 November 2018 gempa juga mengguncang wilayah tersebut dengan magnitude 4,9.
BMKG mencatat gempa berturut-turut yang “menyerang” Mamasa itu terjadi sejak 3 November 2018. Sejak tanggal itu tercatat sudah ratusan kali Mamasa diguncang gempa.
Aktivitas gempa yang berurutan itu diduga karena aktivitas sessar Saddang yang diduga karena menerima akibat pergerakan sessar Palu Koro yang meluluhlantakkan Palu, Sigi dan Donggala di Sulteng.
Saat ini Tim BMKG terus memberi penjelasan kepada masyarakat Mamasa perihal asal-usul gempa tersebut. Badan itu juga belum bisa memperkirakan kapan gempa-gempa tersebut berhenti “menyerang” Sulawesi Barat. (Nefan Kristiono)
