News

Groundbreaking PLTP Tulehu, PLN Serius Dukung Pemerintah Kembangkan Energi Baru Terbarukan

Jakarta (MI) – PLN akhirnya mulai mengerjakan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Tulehu yang memiliki potensi energi hingga 60 Megawatt (MW). Pada tahap pertama, PLN akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tulehu berkapasitas 2 x 10 MW yang diharapkan dapat beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 2019.

PLTP Tulehu merupakan proyek panas bumi pertama di Provinsi Maluku, sekaligus WKP kedua yang dikembangkan oleh PLN. Direktur Perencanaan Korporat PLN, Nicke Widyawati, mengungkapkan total biaya investasi untuk proyek ini mencapai US$ 122 juta atau sekitar Rp 1,622 triliun.

“Kira-kira sekitar US$ 122 juta untuk 20 MW,” kata Nicke usai groundbreaking PLTP Tulehu, Selasa (20/6).

Sekitar 30% biaya investasi, kurang lebih Rp 486 miliar, berasal dari anggaran PLN (APLN). Sisanya dari luar PLN, misalnya pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar US$ 46 juta atau Rp 611,8 miliar.

Dibangun di atas lahan seluas 1.920 hektare, PLTP ini akan memperkuat sistem kelistrikan di Pulau Ambon yang sampai saat ini masih bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebesar 61,9 MW.

Pembangunan PLTP Tulehu juga merupakan bukti keseriusan PLN mendukung penuh upaya pemerintah menggenjot pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ditargetkan dapat mencapai sekitar 23% dari total bauran energi pada 2025.

Secara keseluruhan, PLN telah mengoperasikan PLTP dengan kapasitas 600 MW dari 1.500 MW kapasitas terpasang di Indonesia. (AVR)

Tags

Related Articles

Close