Kisah

Hadiri Perayaan Agama Khonghucu, Menag: Semua Agama Bicara Kejujuran dan Keadilan

Jakarta (MI) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan perbedaan beragama dalam masyarakat dapat dilihat dari dua sudut pandang. Hal ini disampaikan Lukman saat menghadiri peringatan hari lahir Nabi Kongzi ke-2658 Kongzili, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) di Hariston Hotel & Suites Jakarta Utara, Senin (16/10/2017).

 

“Pandangan saya agama itu bisa dilihat dari dua sudut pandang. Dari sisi dalam dan dari sisi luar,” kata Lukman.

 

Menurutnya, sisi luar perbedaan beragama itu dimaknai cara berkomunikasi mendekatkan diri pada Tuhan atau yang dikenal dengan tata cara peribadatan. Sementara perbedaan beragama dari sisi dalam itu lebih kepada substansi atau esensi dan ajaran agama itu sendiri.

 

“Kalau kita melihat sisi luar dari agama, maka kita akan menemui banyak sekali melihat keberagaman. Perbedaan antara satu dengan yang lain,” kata Lukman.

 

Lukman mengatakan, salah satu perbedaan satu agama tersebut dapat dilihat berdasarkan cara peribadatannya. Menurut dia, perbedaan tersebut sebagai suatu keberagaman.

 

“Pada satu agama saja peribadatan agama itu akan kita temui keragamannya, perbedaannya. Itu lah kalau kita lihat perspektif dari sisi luar agama,” ujar dia.

 

Dia menjelaskan tidak ada perbedaan secara esensi ajaran Konghucu dengan ajaran muslim. Di dalam kedua agama tersebut sama-sama bertujuan bagaimana menegakkan keadilan, bagaimana persamaan di depan hukum serta bagaimana cara kejujuran dan keadilan diterapkan dalam kedua ajaran agama itu.

 

“Esensi ajaran Khonghucu dengan muslim tidak ada perbedaannya. Semua berbicara sama bagaimana menegakkan keadilan, bagaimana bicara tentang persamaan di depan hukum. Bagaimana bicara tentang kejujuran dan keadilan,” ungkap Lukman. (AVR)

Tags

Related Articles

Close