
MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 201 personel Tim SAR Bandung, Jawa Barat dikerahkan Kamis pagi 1 November 2018. Mereka ditugaskan untuk menuju titik koordinat bunyi “ping” yang diduga berasal dari kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di sekitar perairan Tanjung Karawang, pada Senin 29 Oktober lalu.
Meski belum bisa memastikan kebenaran titik koordinat bunyi ‘ping’ kotak hitam dan badan pesawat jenis Boeing 737 Max 8 tersebut, namun seluruh personel SAR sudah siap diberangkatkan pada pencarian hari keempat besok. “Ratusan personel tersebut masih bersiaga menanti instruksi pimpinan di perairan Karawang,” kata Humas SAR Bandung, Joshua Bandarnahor di Karawang, Kamis 1 November 2018.
Menurut dia, jika kabar tentang kotak hitam pesawat itu benar adanya, kata dia, maka seluruh personel SAR dari Jakarta maupun Jawa Barat akan dikerahkan membantu proses evakuasi ke perairan.
Khusus untuk penanganan jasad korban pesawat, kata Joshua, kemungkinan seluruhnya akan dievakuasi menggunakan Kapal Basudewa menuju Posko Tanjung Priok. “Kemungkinan tidak ada jasad yang akan dibawa menuju Posko Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Jabar di pesisir Pantai Tanjung Pakis. Semuanya akan diangkut menuju Tanjung Priok dengan Kapal Basudewa,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, titik terang keberadaan kotak hitam pesawat berpenumpang 189 orang itu sebelumnya disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam siaran pers di Jakarta, Rabu malam 31 Oktober 2018. “Besok lego jangkar, semua kapal survei dan penyelam akan mendekati temuan tersebut karena tadi sudah ada dugaan kotak hitam,” ujarnya.
Dengan temuan ini diharapkan tim SAR gabungan juga bisa segera menemukan badan pesawat bertipe Boeing 737 Max 8 yang jatuh di perairan Utara Karawang Jawa Barat tersebut dan mengevakuasi korban yang diduga masih terjebak di dalamnya.
Bunyi “ping” yang diduga berasal dari kotak hitam tersebut ditangkap pada kedalaman 32 meter dan berasal dari dua objek. (Rayyan Bahlamar)