News

Hari Santri Nasional, ASN Tiga Daerah Ini Kompak Sarungan

MATA INDONESIA, JAKARTA – Peringatan Hari Santri Nasional disambut suka cita seluruh masyarakat Indonesia, Senin 22 Oktober 2018. Bahkan aparatur sipil negara (ASN) di sejumlah daerah kompak menggunakan sarung, baju koko dan peci, yang merupakan identitas khas para santri.

Pemandangan tersebut terjadi di lingkungan Setda Kabupaten Batang hari ini. Bupati Batang, Wihaji mengakui pihaknya mewajibkan ASN di Kabupaten Batang menggunakan pakaian ala santri.

“Baju koko putih, sarung dan peci merupakan ciri khas dan identik budaya santri dalam berbusana, sehingga kita wajibkan ASN untuk berbusana muslim di Indonesia,” kata Wihaji.

Aturan tersebut diberlakukan sebagai suatu penghormatan untuk mengingat sejarah perjuangan para ulama dan santri untuk negara. Pemandangan ASN berpakaian ala santri, juga terlihat dari ASN wanita yang menggunakan pakaian muslim berhijab ala santri.

Instruksi serupa juga diterapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar). Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menginstruksikan Aparatur Sipil Negara ( ASN) di lingkungan Pemprov Jabar untuk mengenakan busana muslimah bagi wanita dan sarung bagi pria.

Instruksi itu tertuang dalam surat edaran Nomor: 003.3/80/Org tentang Hari Santri Nasional di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang ditandatangani Plh. Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Bandung, 19 Oktober 2018.

Pemprov Jabar berencana menerapkan kebijakan itu setiap tahun sebagai bentuk penghormatan bagi kaum ‘sarungan’ yang punya jasa berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pringsewu punya cara tersendiri dalam merayakan Hari Santri Nasional tahun ini. Mereka menggelar jalan sehat pakai sarung keliling Ibu Kota Pringsewu, dan peserta putri mengenakan busana muslim.

Jalan sehat yang diikuti sekitar 3000 orang, dimulai dari Pendopo dan dilepas oleh Bupati Pringsewu Sujadi didampingi Wabup Fauzi, Senin (22/10/2018). Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan secara simbolis bibit pohon penghijauan kepada perwakilan ulama. (Rayyan Bahlamar)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close