
MATA INDONESIA, JAKARTA – Tiga event internasional berhasil dilaksanakan dan membawa nama harum Indonesia. Keberhasilan itu tak lepas dari prestasi Presiden Joko Widodo dan jajarannya yang sukses menyelenggarakan kegiatan-kegiatan itu dalam waktu yang berdekatan.
Tiga event yang dimaksud antara lain, Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus-2 September, Asian Para Games diselenggarakan di Jakarta pada 7-13 Oktober, serta Pertemuan Tahunan IMF-WB diselenggarakan di Bali pada 8-14 Oktober.
“Selamat kepada Presiden Jokowi. Pelaksanaan Asian Games, Asian Para Games, dan Pertemuan Tahunan IMF-WB telah berjalan sukses dan membanggakan bangsa Indonesia,” kata Hasto Kristiyanto di Jakarta, Minggu 14 Oktober 2018.
Keberhasilan ketiga event internasional tersebut menjadi bukti bahwa menyuarakan semangat nasionalisme telah menyatukan perbedaan, sekaligus berkaitan dengan mengharumkan nama bangsa. Ketika semua pihak menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya, maka disability pun berubah menjadi ability. Api ability untuk Tanah Air inilah yang membakar semangat dan menorehkan prestasi.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin ini menambahkan, peradaban sebuah bangsa dapat dilihat dari api semangat untuk bekerja kolektif, membangun sistem, mengejar prestasi, simpati terhadap proses dan hadirnya budaya penemuan bagi kemajuan bangsanya.
“Saya sungguh bergetar dan terharu melihat semangat yang ditunjukkan oleh para atlet kita. Itulah yang saya rasakan ketika melihat bagaimana para atlet Indonesia di cabang olahraga voli duduk bertanding,” katanya.
Pada kesempatan itu Hasto juga mengucapkan selamat atas perolehan 37 medali emas Asian Para Games dan menempatkan Indonesia pada peringkat kelima. “Pujian sudah selayaknya ditujukan bagi seluruh atlet, relawan, dan suporter yang tergerak mata hatinya untuk mengatakan ‘kami mampu, dan kami tidak pernah menyerah dan kami berprestasi untuk bangsa dan negara Indonesia Tercinta’,” katanya.
Menurut Hasto, perjuangan para atlet difabel Indonesia, ini tidak sekadar perjuangan memperoleh medali, tapi pertunjukan semangat para atlet difabel yang memiliki ability.”Para atlet Indonesia mempertontonkan nasionalismenya yang jelas-jelas butuh dukungan. Tapi di sisi lain ada pihak yang justru mengarahkan massanya ke Kepolisian hanya karena tidak mau bertanggung jawab sendirian atas kebohongan terencana yang dijalankannya,” ujar dia.
Keberhasilan Indonesia menyelenggarakan dua event olahraga internasional, menurut dia, akan menjadi pengalaman berharga bagi bangsa Indonesia. “Kini kita menatap dengan lebih percaya diri, bahwa sejatinya Indonesia adalah bangsa pelopor, bangsa pejuang dan bangsa yang bisa berprestasi,” katanya. (Rayyan Bahlamar)